Pembaca Yang Budiman.
Mengungkap sisi lain dari seorang tokoh nomer satu di bidangnya memang tak mudah. Selain terbentur waktu, belum tentu juga si tokoh itu, mau diganggu hari-harinya untuk dipantau dan diikuti. Kali ini, Majalah MATRA mampu “menerobos protokoler” untuk melihat keseharian “AL Satu” alias Kepala Staf Angkatan Laut. Demikian juga dengan Dirjen Imigrasi dan beberapa figur lain. Ternyata, sosok-sosok ini sangat humanis dan bersahabat.
Mereka dengan tangan terbuka menerima MATRA dan membolehkan, hari-harinya di reportase atau dipantau secara alamiah. Dalam edisi khusus ulang tahun kali ini, MATRA memang berencana mengungkap sisi lain seorang tokoh yang jarang diungkap media massa. Pasalnya, mengacu perusahaan riset, investigasi dan multimedia RIDMA Foundation yang memaparkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS).
Bahwa RIDMA Foundation memproyeksikan hingga 20 tahun mendatang, media cetak masih digjaya dan memiliki kekuatan tersendiri (the power of print). Ada 2.971 responden dipilih di 15 kota (Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Padang, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Manado dan Makasar) SPS melakukan survei untuk mengukur seberapa besar potensi pembaca media cetak dalam mengamati dan membaca iklan.
Mayoritas responden survei, 67,3 % masih menjadi pemerhati iklan di media cetak, sementara yang melihat iklan di internet hanya 11,8%. Iklan yang paling dilihat di media cetak adalah kosmetik (16,1%), otomotif (15,5%), produk kebutuhan rumah tangga dan makanan (15,3%), handphone dan asesoris (15,1%) dan elektronik (10,8%). Sementara iklan lowongan kerja juga mendapat perhatian (6,3%), diikuti iklan properti (3,3%).
Melihat iklan di internet hanya 11,8 %, kebanyakan dilakukan terhadap situs-situs jejaring sosial (59%), media online (19,9%) dan situs berita (11,6%). Umumnya lama mengakses internet kebanyakan (63%) berkisar antara 1-2 jam. Hanya sedikit yang mengakses di bawah satu jam (17,9%) dan antara 3-4 jam (14,4%). Survei ini bisa disebut merepresentasikan pembaca media cetak.
Mereka membaca media cetak surat kabar 4 jam perminggu atau setara 34 menit per hari, Sedangkan pembaca majalah sebanyak 30 menit per hari dan 27 menit per hari untuk pembaca tabloid. Riset mencatat, pilihan membaca lewat media cetak dijatuhkan pada saat sedang santai di rumah. Dalam situasi ini, mereka bisa mengatur dirinya kapan membaca, tidak bergantung pada jadwal sebagaimana sajian informasi TV.
Struktur pembaca media cetak berasal dari eceran dibanding berlangganan. Secara garis besar, pembaca lebih senang dengan brand atau judul dari media yang memberikan informasi ekslusif. Media cetak mempunyai pembaca yang loyal. Yang juga menarik, 33,3 % responden yang membaca iklan di media cetak, akan mempunyai “dorongan” ke iklan yang dipasang. Gimana?