Tampilkan di aplikasi

Sponsor utama, bernama meme dan story telling

Majalah Matra - Edisi 0918
7 September 2018

Majalah Matra - Edisi 0918

Bambang Hartono

Matra
Dari sejak awal Asian Games 2018 dimulai, ketika tahu nama Bambang Hartono orang terkaya di Indonesia versi Forbes—terjun langsung jadi salah satu atlet, saya langsung setengah “curiga”. Apa lagi yang dicari? Terkaya, tertua, tapi masih aktif membela negara. Satu nilai positif tentunya. Lantas, setelah dimulai kejuaraan, berhasil menyabet medali perunggu. Prestasi yang layak dibanggakan.

Ujungnya, hadir berita dari hampir semua media massa. Belum lagi muncul memememe unik tentangnya. Silakan cari sendiri. Jumlahnya ratusan ribu. Viral! Inilah salah satu berita viral selain kisah viral lain, seperti kisah heroik Antony Ginting saat kram, Jojo yang buka baju ketika juara bulutangkis, sampai Hanifan Yudani yang memeluk dua kontestan Pilpres 2019.

Kembali tentang kisah Bambang Hartono. Orang pasti penasaran tentang sosoknya. Silakan googling namanya, setidaknya ada 5,5 juta hasil pencarian! Dan, hampir semua terkait—langsung dan tidak langsung—dengan kekayaan dan usahanya. Di sinilah “kecurigaan” saya mulai terbukti. Sebagai pegiat story telling alias tukang cerita, saya menemukan satu benang merah yang mungkin tak akan orang duga.

Iseng, saya coba cek di website resmi Asian Games id.asiangames2018.id. Pada bagian laman paling bawah, saya pelototi satu per satu siapa saja sponsor resmi Asian Games. Konon, untuk masuk di jajaran sponsor resmi ini, harus keluar miliar bahkan ratusan miliar. Wajar, sebab perhelatan olahraga terbesar Asia ini memang butuh dana triliunan. Dan… betul dugaan saya! Perusahaan besar milik Bambang Hartono tidak ada di salah satu jajaran sponsor!
Majalah Matra di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI