Tampilkan di aplikasi

Muhammad Hatta Ali, mereformasi MA bukan hal mudah

Majalah Mens Obsession - Edisi 09/2017
16 April 2018

Majalah Mens Obsession - Edisi 09/2017

Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H, M.H bertekad menjadikan MA sebagai lembaga yang kredibel dan tentunya berwibawa. / Foto : Sutanto & Dok. Pribadi

Mens Obsession
Ketika dilantik sebagai Ketua MA, pada saat itu juga Hatta Ali memahami adanya harapan besar publik kepada lembaga ini agar menghasilkan hakim-hakim yang profesional dan ‘bersih’. Wajar, karena ia bukan orang baru di MA dan track record nya juga sangat baik di lingkungan tempat orang mencari keadilan ini.

Ya, pria kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan, 7 April 1950 ini adalah pejabat karier di MA. Boleh dikata, kariernya dihabiskan di institusi hukum. Sejak menjadi Pegawai Negeri di Menteri Kehakiman (sekarang Kementerian Hukum dan HAMred) kariernya terus melangkah naik.

Pernah jadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Gorontalo, Ketua PN Bitung, PN Manado, dan PN Tangerang dan semakin moncer saat menjabat sebagai Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Denpasar, Bali, pada tahun 2003. Sampai kemudian ditarik ke Jakarta untuk menjadi Sekretaris Ketua MA.

Siapa sangka disitulah karier Hatta Ali di lembaga yudikatif ini beranjak naik menjadi Hakim Agung, dan Ketua Muda Pengawasan MA sampai kemudian ia terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna pemilihan ketua MA, yang digelar di Ruang Kusuma Atmadja, Gedung MA Jakarta, pada 8 Februari 2012 dengan jabatan hingga tahun 2017.

Tapi, ketika masa baktinya habis di bulan Februari 2017, ia terpilih kembali sebagai Ketua MA untuk periode 2017-2022. Ia mendapatkan lebih dari 50 persen suara atau sebanyak 38 suara dari 47 suara yang diberikan oleh 47 orang Hakim Agung.
Majalah Mens Obsession di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI