Tahun Kebangkitan Suzuki? Maverick Vinales podium 1 MotoGP Silverstone-Inggris. Peristiwa bersejarah ini mengingatkan kembali kejayaan Suzuki di era Kenny Robert Jr. yang juara dunia MotoGP pada musim balap 2000. Ketika itu penjualan Suzuki di Indonesia juga masih nomor 2 dan terkenal dengan motor kencangnya. Pemakai Suzuki memang pecinta kecepatan. Motor Suzuki juga terkenal kencang di zamannya.
Dari zaman Suzuki Sprinter, Tornado, RGR 150. Di 4-tak juga terkenal lewat Suzuki Shogun 110 yang juara nasional 2000 lewat Dimas Kroecil. Terakhir, dapur Suzuki masih berasap alias ngebul karena disokong penjualan Suzuki Satria F-150. Motor Hyperunderbone ini jadi andalan Suzuki karena terkenal dengan kencangnya. Jadi, kalau mau Suzuki berjaya, harus konsisten dengan motor kencang. Suzuki Shogun 110 sempat jadi tulang punggung pabrikan Suzuki di Indonesia ketika penjualan mobil berlogo S itu sedang turun.
Namun pamor Suzuki turun sejak Shogun 110 distop produksi untuk kemudian diganti Smash. Ketika itu harga Shogun 110 sekitar Rp 12,5 jutaan. Suzuki Smash memang lebih murah tapi terlihat murahan, konsumen yang suka kecepatan dan punya uang Rp 12,5 juta beralih beli Yamaha Jupiter-Z. Apalagi ketika itu Jupiter- Z sangat tersohor dengan iklan kencangnya lewat Komeng dan Deddy Mizwar. Peristiwa ini makin memantapkan Yamaha untuk mendulang keuntungan.
Setelah itu Suzuki seperti mengekor Honda dengan bikin motor irit. Selain Smash bikin Shogun 125. Penjualan Shogun 125 yang mengekor Karisma juga kurang sukses. Penjualan Suzuki memang tidak turun ketika itu, tapi stagnan atau pertumbuhannya sedikit. Sementara pabrikan lain tumbuh. Angka penjualan motor nasional tumbuh dari 2,5 juta jadi 4 juta unit per tahun. Jadi, harapannya semoga kembali ke jalur yang benar. Tetap konsisten menghadirkan motor kencang. Tidak semata mengikuti tren yang sedang dibuat atau dirintis kompetitor.