Memasuki akhir musim balap tahun 2016, Kejurnas Sidrap Prix Night Race punya rencana besar untuk tahun depan. Rencananya, Kejurnas balap motor jenis bebek ini akan memutar beberapa serinya di luar pulau Sulawesi. Jadi, beberapa seri akan dihelat di pulau lain seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan atau lainnya. Hal ini ingin dilakukan agar event bisa lebih meriah dan lebih banyak tim yang berpartisipasi.
“Itu rencana kita untuk tahun depan. Namun, masalahnya kalau digelar di beberapa pulau, biaya akomodasi dan transportasi tim akan bengkak. Kalau tim mengharapkan subsidi terus dari penyelenggara, siapa yang mau jadi penyelenggara? Saya punya ide menarik yang mungkin bisa jadi solusi. Kita pakai sistem MotoGP untuk balap di Indonesia,” ucap H. Rusdi Masse bupati Sidrap, Sulawesi Selatan.
Solusi yang coba ditawarkan adalah transportasi untuk motor balap. Menurut Rusdi, proses pengiriman motor yang paling memberatkan tim dari sisi finansial. Sebab, ongkos pengiriman motor menyeberang pulau sangatlah mahal. Makanya, dia coba tawarkan sistem transportasi mirip MotoGP untuk mengurangi beban tim. “Buat subsidi masing-masing tim sepertinya enggak mungkin. Kalau mau, motor yang dipakai balap dititipkan ke penyelenggara.
Jadi, penyelenggara yang membawa motornya ke lokasi. Saya punya truk yang besar yang bisa angkut banyak motor. Otomatis biaya transportasi bisa lebih murah kalau diangkut bersamaan. Kru tim dan pembalap tinggal bawa badan ke lokasi mirip MotoGP atau ARRC (Asia Road Racing Championship; red),” tambah Rusdi. Bukan cuma ngomong, pria yang menjabat sebagai Bupati Sidrap ini sudah menyampaikan idenya ini ke PP IMI. Sebab, Sidrap Prix sudah menandatangani kontrak menggelar Kejurnas selama 3 tahun (sisa 2 tahun). Ia juga akan membuka kelas Sport 150 cc di Kejurnas Sidrap Prix tahun depan.
