Persaingan rider terbaik dari seluruh penjuru negeri ini tersaji melalui Pekan Olah Raga (PON) XIX 2016 di cabor alias cabang olahraga Balap Motor (23-24/9). Awalnya, Gelaran akbar empat tahunan ini sebelumnya bakal berlangsung di sirkuit Gerry Mang Subang, Jawa Barat. Karena suatu hal yang tidak memungkinkan, akhirnya dipindah ke lintasan permanen Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jawa Barat. It’s no problemo. Terpenting adalah ajang yang diikuti 31 provinsi dari seluruh penjuru Tanah Air ini berlangsung sukses. Ajang yang memperlombakan empat kelas diantaranya; kelas Bebek 125 cc Beregu, Bebek 125 cc Perorangan, Bebek 150 cc Beregu dan Bebek 150 cc Perorangan ini terbilang efektif untuk menyaring rider top papan atas Indonesia.
“Meskipun sempat agak keteter karena pemindahan lokasi sirkuit dari Subang ke Tasik, namun kesigapan Panitia Pelaksana (Panpel) Cabor Balap Motor setelah melakukan pembenahan di beberapa titik sirkuit Bukit Peusar, akhirnya ajang penentu pembalap terbaik ini berlangsung sukses. Di bilang terbaik, karena masing-masing pembalap dibekali spek motor yang sama, yaitu Honda Blade 125 cc dan Honda Sonic 150 cc. Skill dan fisik pembalap menjadi kunci sukses untuk merebut medali emas disetiap kelasnya,” bilang H. Rio Teguh Pribadi, Ketua Umum Pengprov IMI Jabar sekaligus Ketua Panpel Cabor Balap Motor.
Tiga emas mampu direbut rider dari Pulau Jawa dan satu emas sisanya mampu diraih rider Papua Barat. Dua rider andalan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Galang Hendra Pratama dan Rheza Danica Ahrens sukses mendapatkan emas di kelas Bebek 125 cc Beregu. Sedangkan di kelas Bebek 125 cc Perorangan, Andi Farid Izdihar yang rider andalan tuan rumah menjadi pembalap terbaik. Selanjutnya, di kelas Bebek 150 cc Perorangan, Rafid Topan Sucipto pembalap andalan DKI buktikan kualitasnya sebagai rider terbaik. Terakhir, duet apik Richard Taroreh dan Rusman Fadhil, mampu persembahkan emas untuk Papua Barat.
