Tampilkan di aplikasi

Supersport 600 cc,pelajaran dari sentul

Tabloid Motor Plus - Edisi 918
19 Oktober 2016

Tabloid Motor Plus - Edisi 918

Berkibarnya bendera Merah Putih di race 1 kelas Supersport 600 cc ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) di sirkuit Buddh International, India (01-02/10) tak terlepas dari pelajaran ketika balap seri Sentul, Indonesia beberapa waktu lalu.

Motor Plus
Berkibarnya bendera Merah Putih di race 1 kelas Supersport 600 cc ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) di sirkuit Buddh International, India (01-02/10) tak terlepas dari pelajaran ketika balap seri Sentul, Indonesia beberapa waktu lalu.

Itulah pengakuan H. A Yudhistira, racer tim Manual Tech KYT Kawasaki Racing yang mampu podium ketiga di ajang ARRC seri V ini. “Ketika di Sentul, race 1 saya pakai ban belakang soft. Dan di race 2, pakai medium. Grafiknya malah lebih konsisten soft. Karena setelah 10 lap, grafik ban medium turun drastis. Makanya, untuk race di India ini saya lebih pede pakai soft,” ungkap Yudhis, sapaan akrab racer asal Binuang, Kalimantan Selatan itu. Di race 1, hanya Anthony Keith West, Yudhis dan Decha Kraisart yang aplikasi ban belakang soft.

Ketiganya pun, mampu podium meski cuaca di sirkuit kala itu tak terlalu bersahabat. Panas! Suhu udara, sentuh 34 derajat Celcius. Namun setelah race 1, ada sedikit khawatiran kalau strategi tersebut bakal diikuti rider lainnya. Benar saja, di race 2, hampir semua pembalap aplikasi ban soft untuk bagian belakang. Apalagi, suhu udara hanya sekitar 29 derajat Celcius. Jalannya balap makin ketat dengan rapatnya pembalap di grup depan. Efeknya, West yang membalap untuk Akeno Speed WJR Racing Team tak lagi melenggang sendiri di depan selepas lampu start padam.

Namun sayang, meski sempat maju ke barisan depan, Yudhis gagal mempertahankan posisi dari pembalap lain. “Di race 2, saya coba ubah seting suspensi depan agar lebih maksimal. Sayangnya strategi ini malah bikin blunder. Ban cepat kehabisan grip dan getar,” sesal Yudhis yang harus finish diposisi ke-8. Sayangnya, hasil gemilang belum bisa dimaksimalkan pembalap Indonesia lainnya yang turun di kelas 600 cc ini. Gerry Salim yang sebelum terjadinya start ulang di race 1, mampu merangsek ke barisan depan.
Tabloid Motor Plus di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI