Tampilkan di aplikasi

Serba off-road nyusruk yuuks..

Tabloid Motor Plus - Edisi 920
20 Oktober 2016

Tabloid Motor Plus - Edisi 920

Edisi kali ini, kita membahas semua soal off road. Mulai dari virus yang sedang berkembang, pilihan motor untuk dimodifikasi jadi trail, cara bikin trail, apparel dan part paling banyak digunakan di motor trail. Nah, daripada ngalorngidul, langsung bahas satu persatu yuks!

Motor Plus
Edisi kali ini, kita membahas semua soal off road. Mulai dari virus yang sedang berkembang, pilihan motor untuk dimodifikasi jadi trail, cara bikin trail, apparel dan part paling banyak digunakan di motor trail. Nah, daripada ngalorngidul, langsung bahas satu persatu yuks! Pilihan Motor Harian Untuk Modif Trail Pilihan Pelek Motor Off Road Olah raga adventure, sekarang jadi pilihan sip buat refreshing. Tapi, beli motor spek adventure, memang lumayan menguras dompet. Contohnya untuk produk lokal seperti Kawasaki KLX series aja, dilego kisaran paling murah Rp 30 juta. Belum lagi kalau bicara motor build up. Pasti lebih mahal bray! Nah, beberapa adventurer mengakali dengan memodif motor harian miliknya, jadi tunggangan dengan kemampuan adventure. “Untuk memodif seperti itu, harganya tergantung spek yang diinginkan.

Tapi, kisaran Rp 10 jutaan sudah bisa terabas jalur,” ungkap Yanto, dari Supry Motor, spesialis modif adventure. Nah, Yanto yang mangkal di kawasan Meruya, Jakarta Barat ini membeberkan pilihan motor harian yang sip buat dimodif adventure Honda GL PRO Untuk motor keluaran pabrikan lambang sayap menepak, sebenarnya pilihan motor sport yang sip dimodif ada banyak. Namun Yanto menjatuhkan pilihan kepada Honda GL Pro. Apa alasannya? “Secara mesin, Honda GL Pro memiliki persneling 5. Gir rasio juga lebih berat dari punya misalnya Tiger.

Gigi 1 perbandingan GL Pro 14/32 sedangkan Tiger 14/34. Ini enak untuk tarikan bawah,” jelas Mas Bindit, panggilan Yanto. Selain itu, “Teknologi pada GL Pro memang masih jadul, beda dengan Tiger yang sudah lebih modern Misalnya ketika mesin mati, pada GL Pro jika posisi persneling masuk, masih bisa distarter dengan menekan handle kopling. Kalau di Tiger, gak bisa. Giginya harus netral dulu. Ternyata teknologi jadul mmemudahkan pengendara di adventure,” ungkapnya.
Tabloid Motor Plus di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI