Bukan hal mudah bagi Chaz Davies untuk dobel podium di sirkuit Jerez, Spanyol. Sebab, sejatinya sirkuit ini memiliki karakter yang tidak ramah bagi pacuan Ducati. Tetapi kenyataannya, sirkuit yang jadi gelaran seri ke-12 World Superbike (WSBK) itu justru mudah ditaklukan rider Aruba.it Racing Ducati tersebut. Baik itu di race 1 atau race 2 yang berlangsung 15-16 Oktober.
Start dari posisi ke-6, Davies mampu memberikan perlawanan lebih kepada Tom Sykes di race 1 dan 2. Terlebih, pembalap Kawasaki Racing Team itu start dari posisi terdepan. Namun, hanya butuh beberapa lap saja, Davies mampu merebut posisi terdepan dari Sykes yang sedang berjuang meraih gelar Juara Dunia WSBK. Bahkan, di race 2, sebelum lap pertama usai pun Davies sudah bisa memimpin lomba. “Saya menjaga untuk melakukan start yang bagus. Dan, di tikungan pertama sudah bisa berada di belakang Sykes. Saya berpikir dia (Sykes; red) mencoba untuk menghemat ban, jadi saya ambil kesempatan karena saya yakin dengan ritme balap saya sepanjang race,” aku rider Inggris itu. Untuk menaklukan sirkuit sepanjang 4,4 km yang sarat tikungan stop and go dan juga beberapa high speed corner, tak sedikit Davies kudumelakukan teknik rear wheel sliding bersama Panigale 1199R. Langkah ini, bisa membuat pacuannya menaklukan tikungan parabolik dengan lebih cepat tanpa kehilangan waktu pengereman.
“Kunci kemenangannya adalah manajemen ban. Ketika start saya agak ragu, karena kondisi cuaca yang panas membuat trek menjadi lebih licin,” tambah Davies yang menjadi pembalap WSBK keempat yang mampu dobel podium di Jerez. Tetapi dengan kemenangan Davies ini, Jonathan Rea yang rekan setim Sykes harus menunda gelar Juara Dunia WSBK 2016. Sebab, Sykes sendiri tak mudah untuk didahului sepanjang race berlangsung. Akibatnya Rea harus puas finish di posisi ketiga, di belakang Sykes di race 1. Tetapi di race 2, Rea yang juga rider asal Inggris mampu finish di posisi dua, di depan Sykes.
