Tampilkan di aplikasi

Kawasaki Ninja 150R 2010, masih terdepan dengan CDI 1454

Tabloid Motor Plus - Edisi 958
18 Juli 2017

Tabloid Motor Plus - Edisi 958

Putaran mesin wajib digantung di atas 5.000 sampai 6.000 rpm. / Foto : Teguh

Motor Plus
Untuk volume head dibuat 14,7 cc, dan untuk kompresi keseluruhan menjadi 7,1 : 1. Dengan ukuran lubang buang seperti itu, putaran mesin wajib digantung di atas 5.000 sampai 6.000 rpm. Rpm tersebut untuk memancing tenaga sejak start.

“Motor jangan dipanteng di bawah 5.000 rpm bisa ngok takutnya, kayak ada dropnya dulu akibat rpm yang gak pas,” jelas Widodo sang juru kilik Ninin dari bengkel DMC di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Lalu CDI asli digusur, digantikan dengan merek Denso berkode 1454 yang banyak digunakan di ajang adu kebut Ninin ini.

“Kita masih percaya CDI 1454, karena sudah terbukti di lapangan, kalau diganti CDI lain susah cari setingan terbaik, jadi sudah klop,” tukas Agung yang kurus berkumis tipis. Tinggi exsos berani dipapas 29 mm diukur dari permukaan blok silinder. Itu artinya sudah dimakan 5 mm.

Kan Tinggi standar lubang buang 34 mm. “Efeknya khas mesin 2-tak power band jadi lebih sempit dan baru terasa dari menengah ke atas,” ungkap Widodo yang menyeting untuk gope meter ini. Karburator bawaan motor, direamer bagian venturi menjadi 31 mm.

Tujuannya, agar asupan debit udara bisa lebih deras ke karbu, diimbangi lewat setingan pilot jet 52 dan main jet 145. “Spek Ninja standaran di luaran sana, sudah melumrahkan karburator PWL standar direamer, ini halal di liaran untuk saat ini,” tukas Agung Mahriza.
Tabloid Motor Plus di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI