Lima sebagai ibu kota dari Peru mendapatkan kehormatan menjadi tempat dimulainya Reli Dakar ke-40 yang dipentas 6 Januari 2018 nanti. Reli dakar sendiri sudah memasuki tahun kesepuluh perhelatan di benua Amerika Selatan. Kembalinya salah satu hajatan balap terganas di dunia ini ke Peru bukan tanpa alasan.
Pasalnya, Peru memiliki daratan gurun pasir yang luas dan belum pernah dijajaki untuk balapan reli. “Terakhir kami berada di Peru pada 2012 dan 2013 lalu. Kali ini kami mendapatkan kesempatan lagi untuk menjelajahi salah satu area yang tidak terjamah di muka bumi,” ungkap Sporting Director Reli Dakar Marc Coma.
Para peserta Reli Dakar bakal dihadapkan dengan 14 stage balapan dengan total jarak hampir 9.000 km. Selain Peru, Reli Dakar bakal menuju Bolivia dan Argentina membuat para peserta dilarang membuat kesalahan selama dua pekan atau nyawa mereka bisa melayang di ajang Dakar tahun ini.
“Jadi, tahun ini para peserta bakal disuguhkan dengan dataran pasir di Peru. Dataran tinggi ekstrem di Bolivia serta pegunungan berbatu di Argentina,” lanjut Coma yang memegang lima gelar juara Dakar di kategori motor. Dari segi peserta sendiri, mayoritas tim masih mengandalkan rider yang sama dengan tahun sebelumnya.
KTM sebagai penguasa ajang balap ini dengan 16 gelar juara beruntun masih mengandalkan juara musim lalu, Sam Sunderland. Sunderland sendiri bakal didampingi oleh Toby Price yang sempat memimpin beberapa stage balapan tahun 2017 sebelum mengalami kecelakaan.
Selain itu, KTM diperkuat oleh Stevan Svitko, Antoine Meo, Laia Sanz dan Luciano Benavides. “Kami dipersiapkan dengan senjata baru tahun ini dan target kami tetap juara umum. Kami bakal lebih siap dan kuat tahun ini,” ucap Sunderland.
