Valentino Rossi memang baru saja meraih podium keduanya di tahun 2018 dengan menempati posisi ketiga di seri MotoGP Perancis yang digelar di Le Mans (20/5). Tapi hasil tersebut, merupakan gambaran performa maksimal tim Yamaha musim ini. Yamaha memang terlihat keteteran di semua sirkuit musim ini.
Di Sirkuit Le Mans, yang notabene merupakan trek yang akrab dengan Yamaha dengan 3 kemenangan di 3 tahun terakhir, kubu garputala terlihat kedodoran sejak sesi kualifikasi. Oke, Johann Zarco yang meraih pole position dan memecahkan track record sirkuit juga menggunakan Yamaha.
Tapi, Zarco menggunakan spek motor tahun 2016 yang memang dominan di tahun tersebut. Podium Valentino Rossi juga sedikit terbantu dengan tersungkurnya beberapa rider di depannya. Baik Zarco hingga Andrea Dovizioso melakukan kesalahan “langka” yang membuat keduanya harus pulang dengan nol poin dari Le Mans.
Rossi sendiri amat pesimis sebelum balapan berlangsung dengan mengatakan ia hanya mampu bertarung di deretan tengah. "Masalah Yamaha sangat kompleks, kami tertinggal dari segi akselerasi dan juga ban,” bilangnya. Yamaha tidak melakukan apa yang dikerjakan oleh Ducati dan Honda ketika ECU seragam diberlakukan.
Dimana kedua rivalnya tersebut merekrut sebanyak-banyaknya orang dari Magnetti-Marelli dan mengeluarkan lebih banyak uang demi mendapatkan keuntungan di segi elektronik. Sudah 15 balapan beruntun Yamaha tidak mampu memenangkan balapan.
Mereka memang lebih memilih untuk memapping ECU standar dari Dorna sendiri ketimbang menggunakan jasa orang-orang eks Magnetti-Marelli. Namun, akan butuh lebih banyak waktu buat Yamaha untuk meraih hasil terbaik jika melihat rivalnya saat ini yang sudah satu langkah di depan.
