Setelah babak belur di dua tahun terakhir, tahun ini KTM mulai kembali ke jalur kemenangan di kelas Moto3. Dari lima seri yang digelar hingga Le Mans, KTM sudah mampu mengantongi 3 kemenangan. Hasil ini tentu berbeda 180 derajat dari musim lalu. Dimana dari 18 seri yang dipentas KTM hanya mampu meraih satu kemenangan dan 17 lainnya menjadi milik Honda. Setelah hasil buruk di 2016 dan 2017 KTM jelas berbenah untuk kembali lebih baik.
Apalagi dengan cabutnya Mahindra dan Peugeot, kini hanya tersisa Honda sebagai lawan main di kelas KTM jelas menggenjot riset RC250GP miliknya selama tes pramusim berlangsung. Mereka jelas ingin kembali membawa rider di kelas Moto3 meraih kembali titel juara dunia setelah terakhir diraih Brad Binder pada 2016. Tim-tim yang musim lalu menggunakan Peugeot atau Mahindra kini memilih menggunakan KTM. Secara jumlah pembalap KTM diperkuat 15 pembalap reguler. Sementara Honda hanya 13 rider.
Selain itu tim-tim selain Red Bull KTM Ajo yang notabene tim pabrikan justru terlihat sama kencang atau bahkan lebih kencang. Berarti, nyaris tidak ada perbedaan spek yang signifikan antara satu tim dengan yang lainnya. Berbeda dengan lima tahun terakhir, dimana hanya motor KTM milik Ajo saja yang mampu meraih kemenangan. Sebagai catatan, KTM musim ini berhasil meraih kemenangan bersama Marco Bezzecchi (Redox PrustelGP), Phillip Otll (Südmetal Schedl GP Racing) dan Abert Arenas (Angel Nieto Team Moto3).
Salah satu kunci keberhasilan KTM di musim ini setelah mereka membajak salah satu kepala mekanik tim E,G 0,0 Honda Xavi Palacin. Palacin merupakan salah satu otak keberhasilan Honda di kelas Moto3, dimana mereka mampu membawa Alex Marquez jadi juara dunia pada tahun 2014 lalu yang jadi gelar pertama Honda di kelas Moto3.
