Miguel Oliveira (Red Bull KTM Ajo) butuh enam seri untuk menunjukan jati dirinya di musim balap Moto2 2018. Setidaknya, podium satu yang diraihnya di sirkuit Mugello, Italia (03/6), membuat dirinya tetap diperhitungkan untuk menjadi pesaing gelar Juara Dunia kelas intermidiate sebelum kelas MotoGP ini. Ini, jawaban dari kesabarannya berjuang bersama KTM.
Pencapaian terbaik Oliveira musim ini, hanya menginjakkan kakinya di podium 2 di sirkuit Jerez, Spanyol. Perjuangan Oliveira tidaklah mudah untuk menggapai podium tertinggi di Mugello. Sebab, pembalap asal Portugal ini kudu bertarung dengan deretan rider asal Italia yang bermain di ‘rumah’ sendiri. Pastinya, rider asal Negeri Pizza akan bertarung maksimal demi tropi di negara sendiri. Terlebih, Oliveira dirinya start dari posisi 11.
Namun, secara perlahan, Oliveira mampu mengambil alih posisi dari Francesco Bagnaia (SKY Racing Team VR46). Setelah mengambil posisi dari Pecco, sapaan Bagnaia, bukan hal mudah untuk mengambil alih posisi terdepan dari Lorenzo Baldassarri yang juga anak didik Valentino Rossi.
“Suguh sulit diceritakan. Saya tahu akan menderita dengan ban dan juga temperatur. Awalnya saya melihat Passini (Mattia; red) dia memiliki sedikit kecepatan lebih. Tapi, dia terlalu memaksakan dan akhirnya crash di tikungan satu. Setelah itu, saya yakin saya bisa menang hanya cukup berjuang hingga batas terakhir,” senang Oliveira.
