Tampilkan di aplikasi

Yamaha Mio Sporty 2008, mamah muda menggoyang sera

Tabloid Motor Plus - Edisi 1007
28 Juni 2018

Tabloid Motor Plus - Edisi 1007

Ukuran jadi 28 mm, koin menggunakan kepunyaan Toyota Kijang, dan skep direamer menjadi 30 mm. / Foto : TEGUH

Motor Plus
Belum lama Yamaha Mio racikan bengkel Mamah Muda Racing Team asal Cibubur, Jawa Barat menggoyang Sentul di balap Sera. Mio 58-an yang digeber Ilham Wijaya alias Zoam Ceria 27 berhasil menaklukan lawannya. Nah, si mekanik Ahmad Apew rela bagi rahasia dapurnya neh. Tentu dapur pacu yang dimaksud mesin, bukan dapur tempat masak istrinya. Kalau diacak-acak bisa perang dunia 3. Teguh

HEAD SILINDER. Agar proses masuk dan keluarnya gas bakar lancar, menggunakan klep ukuran 31/26 (in/ ex). Noken as juga ikut disesuaikan karakter motor balap 500 meter. Durasi kem in dan ex didapat 274 derajat. Klep isap dibuat membuka 34 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah) 34+180+60=274 derajat. Demikian juga klep buang. Dibikin kembar begitu.

BLOK SILINDER DAN STROKE. Menggunakan piston Honda Sonic diameter 59 mm yang memiliki pen atas 13 mm. Sedangkan posisi big end digeser 5 mm. Aslinya stroke Mio standar 57,9 mm dengan naiknya struk 5 mm, jadi sekarang total struk menjadi 67,9 kalau digenapkan 68 mm. Jadi kapasitas mesin Mio tersebut sekarang setelah dihitung dengan rumus menjadi 186 cc.

Cara mendapatkan stroke 68 mm dengan pengaplikasian stang piston kepunyaan Honda BeAT. Panjangnya 93 mm sedangkan Yamaha Mio 93,5 mm. “Lalu keuntungan memakai setang BeAT ini punya pen bawah yang kecil. Ukurannya 25 mm, lebih kecil 3 mm dari Yamaha Mio. Jadi untuk memaksimalkan tinggi stroke disarankan pakai setang Honda BeAT ini,” papar Apew yang jago nyanyi di panggung kawinan.
Tabloid Motor Plus di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI