Tampilkan di aplikasi

MotoGP Seri XIII, Misano - San Marino, menghitung peluang Ducati

Tabloid Motor Plus - Edisi 1019
12 September 2018

Tabloid Motor Plus - Edisi 1019

MotoGP Seri XIII, Misano - San Marino

Motor Plus
Kemenangan Ducati Team di Sirkuit Misano Marco Simoncelli, San Marino, Italia (9/9) menunjukkan betapa perkasanya Desmosedici GP18 musim ini. Mereka berhasil mendominasi di trek yang selama ini tidak bersahabat bagi mereka.

Misano memang terkenal tidak akrab bagi Ducati. Sirkuit ini boros tikungan patah, termasuk tiga tikungan hairpin atau putar balik sehingga membutuhkan motor dengan stabilitas, akselerasi dan downforce yang bagus. Sementara Ducati selalu dikenal dengan top speed yang gila-gilaan, tapi sulit dikendalikan.

Kemenangan terakhir Ducati di Misano terjadi 11 tahun lalu atas nama Casey Stoner. Sejak kemenangan Stoner, mereka bahkan hanya mampu meraih empat podium saja bersama Toni Elias (2008), Valentino Rossi (2012) serta Dovi dan Danilo Petrucci pada tahun lalu.

Desmosedici GP18 memang menjadi penyempurnaan GP17 tahun lalu yang berhasil membawa Dovi menjadi runner-up. Penyempurnaan terakhir terutama di area aero-fairing jelas membantu Ducati menaklukkan trektrek yang tidak ramah bagi pasukan Bologna seperti Brno dan juga Misano.

“Sulit untuk bertarung langsung dengan Ducati. Saya sudah berusaha sekuat mungkin mengikuti mereka, tapi hampir tidak mungkin menyalip motor mereka yang sangat kencang,” ucap Marc Marquez jagoan Repsol Honda. Ucapan Marquez memang tidak melebih-lebihkan rivalnya. Desmo GP18 memang kelewat konsisten, apalagi jelang akhir-akhir balapan.

Padahal dengan suhu trek mencapai 41 derajat membuat Marquez coba berjudi dengan pemilihan ban depan lebih keras, sementara Ducati memilih kompon medium-medium. Tapi selain kencang, GP18 juga tidak boros ban.
Tabloid Motor Plus di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI