Setelah 2017 dan 2018 dikeroyok pembalap asal Malaysia di kelas Underbone 150 cc (UB150), tahun ini Indonesia mulai mendapat bantuan dari tim Yamaha Yamalube SND Factory lewat Syahrul Amin dan Gupita Kresna Wardhana.
Artinya, sudah dua tahun Indonesia tidak merajai dan menjadi juara di kelas motor bebek super ini. Tapi, dilihat dari hasil dua seri belakangan ini, yaitu Indonesia dan Thailand, tim pasukan kuning asal Bandung, Jawa Barat ini mulai menunjukkan taring.
Ditambah lagi, dalam dua seri tersebut tim Yamaha Yamalube SND Factory menghadirkan Wawan Wello sebagai pembalap wild card. Meski statusnya wild card, namun Wawan Wello mampu menjadi pembalap tercepat di race pertama seri final di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand (01/12).
Sayangnya, pada race kedua seri final Thailand, Syahrul Amin yang berhasil finish di posisi pertama harus kena penalti. “Ya, Syahrul mendapatkan penalti turun enam posisi, akibat terkena track limit di tikungan terakhir. Hasilnya, Syahrul berada di posisi ke-enam. Sedangkan Gupita Kresna naik menjadi pemenang di race kedua tadi,” ucap H. Sandy Agung, sang pemilik tim.
Hal tersebut yang membuat pasukan kuning tetap bersemangat dan akan menambah pasukannya di 2019. “Ya, tahun depan Wawan Wello akan ikut full seri. Yang artinya, kita akan turun dengan tiga pembalap hebat di kelas UB150 tahun 2019,” tambah Pak Haji, sapaan akrabnya.
Memang, tahun depan Indonesia sudah tidak dapat jatah seri akibat tidak ada Sirkuit yang bisa menggelar kelas Asia Superbike 1000 cc (ASB1000), namun hal ini bukan suatu halangan untuk mengikuti balap kelas Asia ini. “Kita akan tetap ikut di tahun depan, pokoknya tetap full throttle,” tutup pria yang bermarkas di Jl. Gn. Satria No. 2A, Pasirkaliki, Cimahi, Jawa Barat. Indra
