Tampilkan di aplikasi

Yamaha RX-Z & RZR series, sering terlupakan

Tabloid Motor Plus - Edisi 1032
13 Desember 2018

Tabloid Motor Plus - Edisi 1032

Sekitar tahun 1990-2000, jalan Indonesia masih dikuasai oleh motor 2-tak!

Motor Plus
Dibandingkan dengan sepupunya yakni Yamaha RXKing, Yamaha RX-Z dan RZR ini memang seperti kalah pamor. Padahal, motor ini memiliki keunikan sebagai pacuan dua tak yang legendaris di tahun 80 hingga 90-an.

Yamaha RX-Z didatangkan dari Malaysia pada tahun 1987 ke Indonesia, karena pacuan ini memang sangat terkenal di Negeri Jiran. Makanya, RX-Z sendiri memiliki usia yang cukup panjang di sana. Yakni diproduksi dari tahun 1985 hingga 2011. Tapi sayangnya RX-Z tidak terlalu sukses di Indonesia.

“Kalau dilihat dari mesin, pasti banyak yang mengira kalau RX-Z ini pakai mesin yang sama seperti RX-King. Tapi jeroannya beda, karena RX-Z ini punya 6 speed, serta piston yang berbeda dari RXKing. Meskipun kubikasinya samasama 135 cc,” bilang Zul owner RX-Z keluaran 1996.

“Yang membuatnya unik, adalah RX-Z ini motor sport seperti RXKing, tapi ada batok lampu klasik. Ini yang jadi daya tarik dari RX-Z. Tapi, mungkin di era saat itu tidak terlalu menarik, karena pesaingnya banyak motor full fairing,” lanjutnya.

RX-Z juga memiliki saudara kandung bernama Yamaha RZR yang lebih langka. “RZR itu varian tertingginya, karena dia pakai full fairing. Motor ini hanya dipasarkan di Indonesia juga di Hong Kong kalau tidak salah. Jadi populasinya lebih sedikit lagi,” ujarnya.

“Sebagai motor fairing di era 90- an, RZR ini memang kalah pamor dari Ninja atau NSR saat itu. Selain kapasitas mesinnya kecil, sokbreker belakangnya juga masih dobel. Beda dari Ninja atau NSR yang sudah monosok dan mesin 150 cc,” tutup Zul yang punya RZR keluaran 1997.
Tabloid Motor Plus di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI