Tampilkan di aplikasi

Masjid Al-Azhar, kiblat majelis ilmu umat Islam sedunia

Majalah Mulia - Edisi 9/2017
11 September 2017

Majalah Mulia - Edisi 9/2017

Kiblat keagamaan berada di Masjidil Haram. Ada pun kiblat keilmuan, ada di Al- Azhar asy-Syarif.

Mulia
Ada yang bilang, kurang sah, berkunjung ke Mesir tanpa singgah ke Masjid Al- Azhar. Masjid satu ini bisa dikatakan termasuk bagian terpenting dalam sejarah Islam di dunia, khususnya di Mesir. Betapa tidak? Selain sebagai wahana ibadah, ia juga berfungsi sebagai madrasah tempat berkumpulnya penuntut ilmu dari berbagai penjuru dunia untuk meraup ilmu sebanyak-banyaknya.

Itulah Masjid Al-Azhar Kairo. Masjid yang selesai dibangun pada tahun 361 Hijriah/ 970 Masehi ini memiliki luas sekitar 7.800 m². Arsitektur masjid sangat kental dengan sentuhan Timur Tengah, terlihat dari altarnya yang terhampar luas di tengah masjid. Salah satu keunikan dari masjid tertua ketiga di benua Afrika ini ialah empat menaranya yang berbeda bentuk dan dibangun pada masa yang berbeda pula.

Yang pertama ialah menara Al-Ghuri, yang merupakan menara tertinggi. Bentuknya mengerucut ke atas dan pada puncaknya terdapat 2 buah kubah. Kemudian menara Aqbaghawiyya dan menara Qaitbay, dua menara dengan bentuk yang hampir mirip antar-satu dengan yang lain. Hanya saja menara Qaitbay berdiameter lebih besar dibanding kembarannya. Dan yang terakhir menara Katkhuda, satu-satunya menara yang puncaknya tumpul.

Bentuknya lebih mirip sebuah tower jam. Setiap menara tadi diberi nama sesuai dengan nama orang yang telah menginfakkan hartanya untuk membangunnya. Saat memasuki pintu utama Masjid Al-Azhar bagian barat, akan melewati lorong berlantaikan marmer sepanjang 10 meter. Di sebelah kanan lorong terdapat ruangan konsultasi fatwa dan perpustakaan.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI