Tampilkan di aplikasi

Jangan biarkan Islam terkubur!

Majalah Mulia - Edisi 7/2017
11 September 2017

Majalah Mulia - Edisi 7/2017

Tiada Islam tanpa adanya jamaah (kebersatuan umat), tiada jamaah tanpa kepemimpinan, dan tiada kepemimpinan tanpa ketaatan. / Foto : Pixabay

Mulia
Inilah realitas kondisi umat Islam saat ini jumlahnya 1,5 miliar, menjadi pemeluk agama terbanyak kedua di dunia, tapi hadir tanpa daya dan peran kecuali sebagai obyek umat lain dalam panggung sejarah dunia modern. Jangankan menentukan laju sejarah, seke dar men entukan nas ib sendiri saja tidak mampu. Memang ironis, tetapi inilah realitas. Umat yang digelari “khairul ummah” (umat terbaik) ini sudah terlalu lama terpuruk, tertindas tanpa daya, tertatih, dan terpedaya.

Banyak di antara umat ini mengibaiba kepada umat lain. Celakanya, untuk sekadar menyadari nestapa yang sedang mendera umat ini saja, mayoritas Muslim masih lalai dan abai, apalagi untuk berpikir dan bertindak mencari solusi. Padahal, hasil tadabbur terhadap ayatayat Allah Subhanahu Wata’ala dapat disimpulkan bahwa semua fungsi dalam kosmos di jagad raya ini tidak ada yang bisa dilakukan secara sendiri. Semua dilakukan bersamasama.

Kebersamaan ini membuat mereka lebih kuat. Lihatlah komunitas semut. Seekor semut hanya mampu membawa satu butir gula, namun seribu semut yang bekerja sama mampu memboyong seekor anak ayam. Saat ini umat Islam masih lemah dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan manfaat lebih besar bagi kehidupan.

Ini bukan karena umat Islam tidak memiliki komponen-komponen bangunan yang kokoh, tetapi karena komponen-komponen itu tidak mau bersatu. Jika sesuatu telah kehilangan fungsi utamanya, maka keberadaannya sama dengan ketiadaannya. Begitu juga jamaah kaum Muslim. Jika telah disadari bahwa sumber solusi adalah berpadu dalam jamaah, maka bersegeralah menyatu dalam shaf yang lurus.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI