Tampilkan di aplikasi

Bencana melalaikan Al-Quran

Majalah Mulia - Edisi 5/2017
11 September 2017

Majalah Mulia - Edisi 5/2017

Sebagai pemuncak peradaban terbaik, orang-orang saleh terdahulu benar-benar berhasil menjadi suri teladan sepanjang masa.

Mulia
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا Berkatalah Rasul (Muhammad): “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Qur`an itu sesuatu yang diabaikan.” (Al-Furqan [25]: 30)

Ayat ini menceritakan curahan hati Nabi Muhammad SAW ketika melihat sikap sebagian umatnya terhadap al-Qur`an. Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, ayat ini turun berkenaan dengan sikap orang-orang musyrik Makkah yang secara terang-terangan menolak dakwah yang disampaikan Nabi SAW ketika itu.

Muhammad al- Amin asy-Syinqiti menjelaskan, curahan hati Nabi SAW ini hendaknya dipahami sebagai warning. Ini perkara besar yang tidak boleh disepelekan. Penyampaian kepada Allah SWT ini bukanlah sekadar laporan pengaduan, apalagi keluhan dalam menjalani dakwah. Tapi ini bentuk kasih sayang dan perhatian Rasulullah SAW akan nasib umatnya. Sebab, sebagai utusan Allah SWT tahu persis apa akibat dari perbuatan mengabaikan ajaran al- Qur`an.

Ibnu Katsir menjelaskan, mengabaikan al-Qur`an bukanlah semata-mata mengingkari isi al- Qur`an sebagaimana orang-orang kafir Quraisy menolak dakwah yang disampaikan Nabi SAW. Ini menegaskan, boleh jadi seseorang mengaku beriman tapi dia tergolong dalam kelompok orangorang yang diadukan kelakuannya oleh Nabi SAW tersebut.

Dalam kaidah ilmu tafsir, perkara ini biasa dikenal dengan kaidah al-ibratu bi umum allafdzi la bi khushush as-sabab (pelajaran itu diambil dari makna ayat secara umum, tidak dikhususkan pada sebab turun ayat). Dalam syariat Islam, pengingkaran terhadap al-Qur`an termasuk perbuatan dosa besar. Bahkan jika hal itu terjadi pada seorang Muslim, orang itu terindikasi sebagai pelaku perbuatan kufur.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI