Tampilkan di aplikasi

Menumbuhkan rasa butuh pada Al-Quran

Majalah Mulia - Edisi 5/2017
11 September 2017

Majalah Mulia - Edisi 5/2017

Al-Qur’an sejatinya bukan bacaan ritual ibadah semata. Tapi ia adalah pedoman hidup orang beriman untuk bisa sukses di dunia dan akhirat (hudan lil muttaqien).

Mulia
Dalam keseharian, kita dapati tidak sedikit orang mati-matian dalam bekerja. Siang malam banting tulang. Bahkan terkadang tidak sempat pulang. Mengapa bisa demikian? Jawabnya, karena ada rasa butuh; butuh uang untuk mencukupi sandang, pangan, dan papan. Pemahaman inilah yang kemudian menjadi pelecut para pekerja semangat bekerja. Dari sini benang merah bisa ditarik; betapa ‘rasa butuh’ mampu mempengaruhi respon seseorang dalam memandang sesuatu.

Dengannya antusiasme membumbung tinggi. Perjuangan siap dikobarkan, dan pengorbanan akan dicurahkan sedemikian rupa. Itulah kedahsyatan rasa butuh. Kini kita tarik ilustrasi di atas dalam konteks ‘butuh’ terhadap al-Qur’an. Sudahkah rasa butuh terhadap al-Qur’an itu bersemi dalam diri, laksana butuh terhadap pekerjaan? Kita kesampingkan ulasan bagi mereka yang sudah memiliki rasa itu.

Kita coba fokuskan kupasan kepada mereka yang belum merasakannya. Indikasinya mudah; kurang bergairah mempelajari al-Qur’an. Mengapa ini bisa terjadi? Banyak hal yang melatarinya. Di antaranya; (boleh jadi), pertama, menganggap al-Qur’an hanya sekedar bacaan ritual semata. Kedua; bacaan al- Qur’an tidak memberi tambahan keuntungan secara materi.

Yang ada, menghabis-habiskan waktu dan tenaga. Ketiga; ruang lingkup al-Qur’an hanyalah di masjid, bukan di tempat kerja. Kalau demikian pandangan terhadap al-Qur’an, menjadi maklumlah kalau kemudian nyala api semangat mempelajari (apa lagi mendalami) al-Qur’an sangat redup, bahkan mati. Karena tidak ada unsur kebutuhan/kepentingan di sana. Bahkan cenderung memandang rugi, karena yang menjadi ukuran sukses 100% materi belaka.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI