Tampilkan di aplikasi

Anak mencintai sesuatu yang paling sering dilihat

Majalah Mulia - Edisi 4/2017
11 September 2017

Majalah Mulia - Edisi 4/2017

Pada anak yang mengalami kecanduan, maka jaringan-jaringan otak akan mengalami gangguan hingga kerusakan.

Mulia
Ada infografis menarik beredar di instagram yang di dalamnya memuat gambar stick play station, smartphone, laptop, dan headset yang bergotong-royong memegang sebuah buku di pundak masingmasing, kemudian di depan mereka telah tersedia sebuah galian mirip kuburan. Bisa ditebak maksudnya, semua perangkat komunikasi dan informasi modern telah mengubur buku dari kehidupan umat manusia modern.

Dalam kata lain, kini tidak sedikit manusia, termasuk anak-anak kecanduan gadget. Secara ilmiah disebutkan bahwa yang namanya kecanduan adalah sebuah penyakit kronis pada jaringan sistem syaraf otak yang berhubungan dengan penghargaan (reward), motivasi, dan daya ingat (memori). Menurut pakar neuropsikologi, Ihsan Gumilar, reward adalah sesuatu yang dapat menyebabkan sebuah perilaku terulang lagi di masa depan.

Hal ini karena reward menyentuh hal-hal yang bersifat alamiah di dalam tubuh manusia. Sebab reward yang dimaksud dalam hal ini adalah hal yang biasanya bersifat natural untuk memuaskan kebutuhan alamiah manusia. Sebagai contoh, anak kita lapar dan minta makan. Jika dalam tiga jam kemudian lapar lagi, maka makan adalah rewardnya. Sama halnya dengan kecanduan menggunakan gadget.

Bila diri merasa jenuh atau tidak ada yang penting dikerjakan, seseorang akan segera meraih gadgetnya kembali, entah dalam tempo 1 jam, 10 menit, atau bahkan setiap menit. Pada anak atau orang yang mengalami kecanduan, maka jaringan-jaringan pada otak akan mengalami gangguan hingga kerusakan, sehingga otak akan sangat mudah terangsang untuk terus memegang gadget. Bila kecanduan pornografi, maka akan segera masuk ke laman-laman atau apa saja yang berkonten pornografi.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI