Tampilkan di aplikasi

Mendidik anak cinta ilmu

Majalah Mulia - Edisi 1/2017
11 September 2017

Majalah Mulia - Edisi 1/2017

Semangat demikian juga ada pada diri para ulama terdahulu, termasuk empat imam madzhab yang terkenal di dunia.

Mulia
Sosok anak TK B itu berlari-lari kecil, ketika suara adzan Maghrib tak lama lagi akan berkumandang. Sementara sang bibi memperhatikan dari balik jendela dengan harap-harap cemas. Sebab sang putri harus menempuh jarak 2 kilo seorang diri dalam sambutan malam yang terus memekat. Teman dan tetangga memintanya untuk masuk rumah karena malam telah tiba.

Namun, dia tetap keukeuh dan menimpali bahwa ia mau pergi mengaji di Darul Qur’an yang fokus mendidik anak-anak usia TK hingga SD. Memang ada perbedaan jadwal, di mana ba’da Ashar untuk anak lelaki dan ba’da Maghrib bagi anak perempuan. Pilihan yang cukup sulit.

Beruntung sang bibi bisa menemukan pilihan terbaik dengan memintanya untuk berangkat lebih awal, dan bersedia menjemputnya dengan berjalan kaki, jika teman yang biasa memberikan tumpangan tidak ikut belajar, sehingga anak yang jauh dari orang tuanya ini tak pernah surut motivasinya untuk mempelajari kalam Allah.

Sedikit pengorbanan untuk menuntut ilmu harus ada. Jangan sampai semangat belajarnya kendur karena tidak adanya fasilitas berupa kendaraan, rasa belas kasihan yang ditempatkan secara salah. Biarlah anakanak berlatih,meskipun harus berjalan kaki demi menuntut ilmu.

Merasakan kelelahan dalam menuntut ilmu adalah hal lumrah, namun terkadang semangat yang tinggi akan menghalau segala rintangan. Sebagaimana antusias belajar salah seorang sahabat, yaitu Abdullah bin Abbas yang belia. Sahabat dengan ilmu yang luas, dan dalam riwayat hidupnya itu selalu ingin dekat dan belajar dari Rasulullah.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI