Tampilkan di aplikasi

Muslimah, tetap tegar dianugrahi tiga anak tunanetra

Majalah Mulia - Edisi 12/2017
2 Januari 2018

Majalah Mulia - Edisi 12/2017

“Inilah kasi sayang Allah. Jika anak-anak diberi normal, mungkin ia terjerumus pada pergaulan bebas, ” kata Muslimah.

Mulia
Kebahagiaan sebagai pasangan suami-istri yang baru dikaruniai buah hati, tiba-tiba terganggu tatkala Muslimah dan suami, Ali Ridho, mendapati keanehan di mata sebelah kanan putra mereka. Terdapat semacam titik putih di bagian retina. Padahal, saat itu Nabiel Ghali Azumi, nama lengkap sang putra, baru menginjak usia seminggu.

Khawatir terjadi hal buruk, bayi mungil ini dibawa ke bidan, hingga ke rumah sakit. Diagnosa dokter rupanya berbeda-beda. Tapi setelah dilakukan rontgen khusus mata, jatuhlah vonis; “Anak ibu terserang tumor mata,” ucap dokter. Duuug! Bak tersambar petir, Muslimah dan suami kaget mendengar vonis itu.

Agar tumor tidak mengalami pengembangan, dokter merekomendasikan operasi pengangkatan salah satu mata. Setelah bermusyawarah, keluarga sepakat tidak menindaklanjuti rekomendasi dokter. Setahun berselang ia kembali melakukan pemeriksaan.

Kali ini si dokter lebih garang dalam memberikan peringatan; “Mau pilih mata atau pilih nyawa? Ini kalau tidak dioperasi, tumor akan membesar dan membahayakan nyawa anak,” tegas dokter waktu itu kepada Muslimah. Mendapat teguran macam ini, akhirnya ia berubah pikiran. Jadwal operasi ditentukan.

Menjelang tiba operasi, Muslimah terus berkonsultasi ke beberapa dokter. Setelah mencerna dengan seksama berbagai masukan, persis sehari sebelum operasi ia memutuskan tidak melanjutkan. Meski demikian, kekhawatiran kondisi kesehatan sang anak akan semakin memburuk belum sirna.

Selain mencoba langkah-langkah pengobatan alternatif, ia kerap berdoa kepada Allah agar si buah hati dicukupkan dengan kebutaannya. Tidak ditambah dengan rasa sakit tumor. Allah Maha Pengijabah doa, mengabulkan permintaan hamba- Nya ini.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI