Tampilkan di aplikasi

Mewaspadai pergaulan anak

Majalah Mulia - Edisi 2/2018
6 Februari 2018

Majalah Mulia - Edisi 2/2018

Keluarga mesti ulet dan terus menerus berupaya mengarahkan pergaulan buah hati pada jalan yang benar.

Mulia
Sekalipun keluarga, katakanlah, telah mampu berperan dengan baik dalam membentengi moral dan akhlak generasi muda, orang tua hendaknya tidak merasa puas dan berhenti. Sejauh mereka belum menikah, maka selalulah bersikap waspada, terutama terhadap pergaulan anak.

Terlebih saat ini, tidak sedikit keluarga yang mengalami gap antara harapan dan kenyataan. Dalam bahasa Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, MSi dalam presentasinya tentang ketahanan keluarga, “Banyak keluarga yang rentan.”

Keluarga yang baik, seperti dinyatakan UU No. 10 Tahun 1992/ UU No. 52 Tahun 2009 tentang definisi ketahanan keluarga adalah “Kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan, serta mengandung kemampuan fisikmaterial dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dan meningkatkan kesejahteraan lahir dan bathin.”

Jadi, keluarga mesti ulet dan tangguh alias terus menerus berupaya mengarahkan pergaulan buah hati pada pergaulan yang benar, sehingga nilainilai pendidikan yang telah lama ditanamkan bisa tetap dipertahankan oleh anak-anak dalam menghadapi dinamika pergaulan hidup.

Jika orang tua lalai, boleh jadi buah hati terkesan baik di dalam rumah. Namun orang tua tidak benarbenar tahu bagaimana pergaulan buah hatinya. Di sinilah kewaspadaan itu penting dihadirkan. Tentu saja waspada tidak selalu bermakna memata-matai perilaku anak, meski hal ini tidak bisa ditinggalkan. Yang perlu kita lakukan, meyakini indikasi bahwa anak-anak kita benar pergaulannya.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI