Tampilkan di aplikasi

Mengatasi perilaku boros ala Islam

Majalah Mulia - Edisi 1/2018
6 Februari 2018

Majalah Mulia - Edisi 1/2018

Kestabilan maslahat duniawi akan berpengaruh pada kemaslahatan agama.

Mulia
Perilaku boros sangat merugikan manusia, baik hidup di dunia, terlebih di akhirat. Lalu bagaimana langkah nyata melawan budaya dan perilaku boros agar tidak mewabah bagi umat Islam?

Agama Islam, melalui Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, mengajarkan pola hidup hemat, tidak boros. Beliau tidak hanya mengajarkan dengan lisan, bahkan memberi teladan lebih dulu dengan menjalankan gaya hidup yang sangat sederhana.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda, “Apabila suapan salah seorang di antara kamu sekalian itu terjatuh, maka ambillah dan bersihkan kotoran yang melekat padanya serta makanlah dan janganlah ia mengusap tangannya dengan sapu tangan (mencuci tangan) sebelum ia menuntaskan sisasisa makanan yang menempel pada jari-jarinya karena sesungguhnya ia tidak mengetahui bagian manakah itu yang mengandung berkah.” (Riwayat Muslim).

Hadist di atas memberikan isyarat bahwa sesuatu yang masih dapat memberikan manfaat untuk kehidupan ini tidak boleh disia-siakan, seperti contoh makanan yang masih menempel pada jari-jari tangan seseorang. Sebelum dicuci hendaklah dijilat atau dimakan sisasisanya terlebih dahulu.

Para sahabat adalah orang yang paling sempurna dalam meneladani Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, khususnya dalam makan dan pakaian, sebagaimana perkataan Ibnu `Abbas, “Makanlah apa yang kamu inginkan, dan pakailah apa yang kamu inginkan, selagi tidak menimpa kamu dua perkara, yaitu sikap berlebih-lebihan dan sombong.” (Riwayat al- Bukhari, 4/53).
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI