Tampilkan di aplikasi

Kota ilmu pengetahuan masa keemasan Islam

Majalah Mulia - Edisi 1/2018
6 Februari 2018

Majalah Mulia - Edisi 1/2018

Andalusia pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan, di mana jumlah kunjungan perpustakaan mencapai 400.000 orang.

Mulia
1. Madinah. Di tengah kota Madinah berdiri Masjid An-Nabawi yang dibangun oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam beserta para sahabatnya. Melalui masjid inilah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam mengajarkan Islam kepada para sahabat. Bahkan beliau sengaja menyiapkan bilik-bilik di sudut masjid bagi mereka yang ingin mendalami ilmu.

Dalam sejarah disebutkan bahwa para sahabat yang memilih kehidupan ini disebut sebagai Ahl al- Suffah. Mereka memilih hidup sederhana demi menimba ilmu dari setiap wahyu yang diterima Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam. Salah seorang dari mereka ada yang terkenal karena pengetahuan dan hafalannya tentang hadits-hadits Nabi, seperti Abu Hurairah.

Madinah ketika itu dikenal sebagai pusat pendidikan Islam. Mereka yang ingin mendalami ajaran Islam datang ke kota ini. Sebab, di kota ini selain ada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, juga banyak sahabat utama yang siap mengajari Islam.

2. Damaskus. Kota ini dikenal memiliki tradisi keilmuan. Salah satu khalifah yang berjasa memajukan bidang pendidikan di kota ini yaitu Nur al-Din. Ia mendirikan banyak sekolah maupun perpustaakan dengan koleksi buku yang sangat lengkap.

Di kota ini juga terdapat seorang dokter bernama Muhaddab Eddin al-Dawhar, yang memiliki kontribusi dalam memajukan Damaskus sebagai kota ilmu. Menjelang akhir hayatnya ia mengubah rumahnya yang ada di sebelah selatan Masjid Ummayah menjadi madrasah yang mengajarkan ilmu kedokteran. Ia pun mewakafkan hartanya untuk membayar gaji guru dan beasiswa murid madrasah itu.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI