Kesempatan untuk turut serta aktif membangun negeri ini sangat terbuka lebar, dari generasi ke generasi. Sangat luar biasa para founding father kala meletakkan sila ketiga Pancasila dengan kalimat, Persatuan Indonesia.
Sekalipun dalam makna historis, persatuan menghendaki satunya tujuan berupa kemerdekaan bangsa Indonesia, maka dalam konteks kekinian, persatuan bisa dimaknai dengan kolaborasi atau team work. Seluruh talent anak negeri yang beragam bisa dihimpun menjadi satu kekuatan untuk membangun dan mensolusikan segala macam problem kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia.
Melalui kolaborasi akan tercipta peningkatan efisiensi, hadirnya ideide baru, pengalaman hidup yang lebih bermakna, serta komunikasi yang lebih intens, akrab dan visioner, serta pengembangan jaringan. Bisa dibayangkan jika seorang yang kaya, cerdas, ingin membantu penduduk desa yang lokasinya tak mudah dijangkau, maka tidak ada jalan lain kecuali dengan kolaborasi.
Orang yang kaya menyumbangkan sebagian hartanya melalui lembaga amil zakat, perusahaan yang besar menyalurkan CSR-nya melalui lembaga amil zakat. Dan, selanjutnya, lembaga amil zakat berupaya menyalurkan dengan beragam program yang dicanangkan. Inilah makna persatuan, inilah wujud kolaborasi yang jika terus dipupuk dan dirawat dengan baik akan melahirkan satu gerakan perubahan untuk kemajuan anak bangsa.
Mereka yang tak tersentuh teknologi, tetap bisa bahagia dan mendapatkan pendidikan yang semestinya, sehingga harapan masa depan mereka tetap terbuka seperti anak-anak di kota-kota. Kolaborasi menjadikan yang rumit bisa diangkat bersama, meneguhkan persaudaraan dan mengabadikan kebaikan.*/Imam Nawawi