Tampilkan di aplikasi

Berqurban, wujud totalitas dalam beriman

Majalah Mulia - Edisi 07/2018
4 Juli 2018

Majalah Mulia - Edisi 07/2018

Menumbuhkan semangat berqurban dalam keluarga, bagaimana caranya? / Foto : Imam Nawawi / Mulia

Mulia
Nawwaf Dzaqwam (4 tahun) antusias sekali melihat hewan qurban yang diikat di sekitar area masjid dekat rumahnya. Kemudian pada 10 Dzulhijjah 1437 Hijriyah ketika itu dia mengutarakan keinginannya untuk membeli seekor kambing.

“Untuk dijadikan hewan qurban,” jelas Elliya nama sang ibunda Nawwaf kepada Mulia, pertengahan Mei lalu. Elliya pun mengarahkan putra bungsunya tersebut untuk menabung. “Kalau adek ingin qurban berarti nabung dulu. Kalau uangnya sudah kumpul banyak, baru bisa beli kambing buat qurban,” pesannya kepada Nawwaf waktu itu.

“Iya, aku mau nabung buat beli kambing ya, Umi?” Ahmad Muzakky suami Elliya kemudian membelikan celengan khusus buat tabungan (qurban) Nawwaf. “Alhamdulillah, respon si bungsu bagus. Antusias. Setiap kali kita menyisihkan uang untuk infak, dia mengingatkan untuk nabung buat qurban,” Elliya bersyukur.

Pakar dan konsultan parenting, Ida S. Widayanti mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam menumbuhkan semangat berqurban pada diri anak adalah melalui program tabungan qurban.

“(Program) itu harus dibiasakan, baik di rumah maupun sekolah,” kata wanita yang akrab disapa Ida ini. Ida mengungkapkan, di Sekolah Muslimah Humaira (boarding school setingkat SMP), setiap tahun santrinya menunaikan ibadah qurban dengan menyisihkan uang belanja yang mereka hemat. “Itu atas inisiatif mereka sendiri,” katanya.

Menurut ia, jika sudah paham makna dan berkah berqurban, maka anakanak akan melakukannya dengan berbagai cara yang positif. “Untuk anak TK dan SD bisa dengan menyisihkan uang jajannya. Atau pemberian dari kakek nenek dan sebagainya,” imbuhnya.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI