Tampilkan di aplikasi

Jangan rusak jiwa anak kita!

Majalah Mulia - Edisi 08/2018
3 Agustus 2018

Majalah Mulia - Edisi 08/2018

Hindari membangga-banggakan anak ketika berada dalam forum silaturrahim.

Mulia
Anak yang membanggakan pasti merupakan idaman setiap orang tua. Merupakan hal yang wajar, bila anak yang berprestasi atau memiliki kelebihan kemudian menjadi buah bibir orang tuanya. Hal ini bisa kita lihat manakala para orang tua berkumpul, pasti ada saja topik yang membahas kebanggaan mereka terhadap anak.

Meskipun membanggakan anak awalnya merupakan tanda syukur kita terhadap karunia Allah, akan tetapi ada beberapa dampak yang harus kita waspadai manakala berbicara tentang hal ini. Dampak pertama membanggakan adalah membandingkan.

Manakala seseorang membanggakan sesuatu, ia akan cenderung mengganggap remeh hal lain yang menjadi pembandingnya. Dalam hal ini, orang tua yang membanggakan kelebihan anaknya pasti akan membandingkan kelebihan sang anak terhadap anak orang lain yang menjadi lawan bicaranya, secara langsung ataupun tidak.

Kondisi membandingkan ini pasti akan menumbuhkan ketidaknyamanan dalam hati lawan bicara. Akibatnya, boleh jadi orang tua yang merasa dibandingkan tersebut “ngedumel” dalam hati atau malah balik menyerang dengan sanggahan dan berakhir dengan pertengkaran.

Dampak lanjutan dari membandingkan ini adalah perasaan rendah diri orang tua yang berada “di pihak yang kalah”. Mereka akan merasa bahwa anak mereka bukanlah orang-orang yang istimewa. Akibatnya, bukan hanya orang tua yang tertekan, anakanak pun akan terkena dampak. Orang tua akan memaksa anaknya untuk mencapai keberhasilan yang sama.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI