Tampilkan di aplikasi

Makna kepahlawanan

Majalah Mulia - Edisi 08/2018
3 Agustus 2018

Majalah Mulia - Edisi 08/2018

Kesulitan dan ketidakmungkinan tidak boleh disikapi dengan kekuatan rasio dan perasaan.

Mulia
Pahlawan dalam kehidupan nyata adalah mereka yang memiliki mental dan dedikasi siap berjuang, serta mengorbankan apa pun untuk tujuantujuan mulia. Jadi, bukan seperti dalam sosok single fighter yang kerapkali digambarkan dalam film-film secara umum. Sebab, narasi demikian hanyalah fiktif belaka.

Mengacu pada hal tersebut, Nabi Ibrahim adalah sosok pahlawan keluarga paling luar biasa. Karena dalam menjalankan misi mulia sebagai Nabi dan Rasul, beliau mampu membangun keluarga yang tangguh dalam perjuangan, dan hebat dalam pengorbanan.

Sejarah menjelaskan bagaimana setiap Nabi Ibrahim melakukan pengorbanan untuk Rabbnya, seketika itu pula, seluruh keluarganya juga mesti bersiap-siap berjuang dan berkorban demi Rabbnya, sekalipun dengan dimensi dan bentuk yang berbeda.

Siapa yang tega meninggalkan anak dan istri di lembah tandus. Rasio suami mana pun akan sangat sulit melakukan hal tersebut. Tetapi, karena itu perintah, maka Nabi Ibrahim yang sejatinya sangat ingin menimangnimang keturunan, akhirnya mesti pergi jauh, menjalankan tugas mulia dari Allah Ta’ala.

Kepergian itu berat bagi Nabi Ibrahim. Dan, tentu saja lebih berat lagi bagi Siti Hajar dan Ismail yang masih bayi. Siapa yang melindungi mereka, siapa yang menanggung kebutuhan mereka? Keduanya sama-sama tak berdaya.

Tetapi, ghirah perjuangan dan semangat berkorbannya telah menjadikan dunia penuh warna. Kesulitan dan ketidakmungkinan tidak boleh disikapi dengan kekuatan rasio dan perasaan. Tetapi, keimanan. Lihatlah Hajar dan Ismail yang kemudian menyejarah dan menginspirasi kehidupan dunia.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI