Tampilkan di aplikasi

Kuffiyah fesyen simbol perlawanan

Majalah Mulia - Edisi 10/2018
10 Oktober 2018

Majalah Mulia - Edisi 10/2018

Ahed Tamimi (menggunakan Kefiyeh), disambut ayahnya Basse Tamimi, ibunya Nariman Tamimi dan adiknya usai bebas dari penjara Israel.

Mulia
Hari Ahad 29 Juli 2018 Ahed Tamimi keluar dari penjara Israel. Remaja putri Palestina berusia 17 tahun itu dijebloskan ke dalam penjara oleh Zionis selama 8 bulan, karena menampar dan menendang seorang serdadu Yahudi.

“Saya belajar banyak,” kata Ahed di depan para reporter beberapa jam setelah bebas. “Saya belajar untuk bersabar, berada di dalam jamaah (kelompok), ...Saya akan menginvestasikan waktu saya untuk belajar, sebab pengetahuan adalah senjata terkuat bagi para pejuang,” kata remaja itu menekankan tekadnya untuk terus melakukan perlawanan terhadap penjajahan Israel dengan melanjutkan pendidikannya di bidang hukum.

Ketika keluar dari penjara Zionis, Ahed Tamimi, yang sejak kanak-kanak sering bersitegang dengan prajurit Israel dan telah menjadi ikon perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan, tampak mengenakan kuffiyah hitam-putih di bahunya.

Kuffiyah atau keffiyeh, kain berbentuk segi empat dengan motif seperti jaring ikan, kerap dikenakan sebagai syal di bahu atau penutup wajah oleh pejuang Palestina.

Begitu melekatnya item fesyen ini dengan perjuangan Palestina, seolah kurang afdhal rasanya jika orang tidak mengenakan kuffiyah ketika menghadiri kegiatan seputar Palestina.

Apa sebenarnya kuffiyah ini, dan apakah fesyen ini hanya milik orang Palestina? Kuffiyah merupakan salah satu bagian fesyen yang sejak dahulu kala dipakai orang-orang di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Timur Tengah. Sebutan untuk kain ikonik ini pun beragam, tergantung dari daerah dan jenisnya.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI