Tampilkan di aplikasi

Indonesia, Islam dan kebangkitan

Majalah Mulia - Edisi 01/2019
3 Januari 2019

Majalah Mulia - Edisi 01/2019

Sebab sehingga setelah hampir 69 tahun Indonesia merdeka, kita masih sulit untuk bangkit. / Foto : Islamidia

Mulia
Mengapa Indonesia masih masih menjadi negara yang terpuruk? Mengapa negara ini menjadi tidak berdaya menghadapi imperialisme asing model baru? Mengapa pula masyarakat Indonesia masih banyak yang berada di garis kemiskinan? Apakah Islam tidak mengajarkan umatnya konsep menuju kebangkitan, maju dan kuat/mampu mengadapi imperialisme modern? Tentu saja bukan. Keterpurukan dunia Islam di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, justru disebabkan karena masyarakatnya jauh atau lebih tepat dijauhkan dari Islam.

Kita berislam, tapi tidak secara totalitas (kaffah/menyeluruh). Padahal, Islam adalah petunjuk menuju kebangkitan yang telah dibuktikan oleh para salafussaleh. Sebagai sebuah konsep, Islam adalah sistem yang universal yang mengatur segala aspek tatanan kehidupan umat manusia, baik yang berkenaan dengan akidah, ‘ubudiyah dan akhlak, maupun yang berkaitan dengan muamalah, sosial kemasyarakat, ekonomi, Iptek, pendidikan dan sebagainya.

Memahami konsepsi Islam seperti ini, dan kemudian kita bandingkan dengan realitas keIndonesiaan, sesungguhnya ajaran Islam masih jauh dari ideologi pembangunan Indonesia. Kita bukan saja belum menjadikan Islam sebagai ideologi pembangunan, tapi juga justru terlena dengan sistem lain. Padahal, jika Barat bisa maju dengan sistem liberalisme, dan negara-negara Komunis bisa maju dengan sistem sosialismenya, maka seharusnya kita memahami bahwa dunia Islam hanya akan maju dengan menjadikan Islam sebagai ideologi pembangunan.

Mungkin, inilah sebab sehingga setelah hampir 69 tahun Indonesia merdeka, kita masih sulit untuk bangkit. Dengan memahami universalitas ajaran Islam, kita akan bisa simpulkan bahwa, jauhnya Indonesia dari kebangkitan bisa disebut efek dari sistem dan konsep pembangunan yang diterapkan di negeri ini, yaitu sekulerismeliberalisme. Sistem ini tidak cocok dengan Indonesia yang mayoritas Muslim.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI