Bagi seorang direktur, bulan ketiga Masehi ini pasti akan menjadi ajang evaluasi sekaligus pemantapan agenda yang telah ditetapkan untuk tercapainya target-target pada 2019. Demikian pula seorang kepala sekolah, pemegang proyek, maupun para pedagang baik online maupun offline.
Namun, adakah di antara kita, secara pribadi, sebagai seorang mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, dan kepala keluarga dengan beragam profesi, yang menyiapkan dan memiliki agenda manfaat bagi kehidupan?
Dalam bahasa Napoleon Hill pada bukunya Thin & Grow Rich, adakah keiginan membara untuk menang, yang sangat penting bagi keberhasilan? Kesadaran untuk menang, berhasil, dan sukses menjaikan diri sebagai pribadi bermanfaat mesti bisa diderivasikan ke dalam wujud agenda nyata, yang diri sendiri sangat penting untuk menuntut, sehingga semakin nyata arah kehidupan kita di dunia ini. Tak melulu bagaimana senang hari ini, tetapi juga bahagia kini dan nanti.
Pemahaman seperti ini menjadikan Rasulullah tampil sebagai sosok yang super sibuk. Kita bisa bayangkan, 24 jam masa itu belum seperti sekarang. Tetapi, dari jam ke jam, Rasulullah asyik mengisi hidup dengan agenda-agenda bermanfaat. Mulai dari ibadah secara pribadi, sampai ibadah yang bersifat memberdayakan, ibadah sosial.
Bukankah di balik kebahagiaan yang kita raih, ada sebagian saudara kita yang mesti berjuang sekedar untuk sesuap nasi? Bukankah saat anak kita mondar-mandir ke berbagai tempat wisata, sekolah hingga mancanegara, ada di antara saudara kita yang sekolah pun mesti bersusah payah?
Sebagai insan beriman, penting bagi kita menyadari bahwa hidup ini harus bermanfaat. Dan, untuk itu, penting kita memiliki agenda manfaat dalam keseharian. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih).*/Imam Nawawi