Tampilkan di aplikasi

Teori kegagalan ala nyamuk

Majalah Mulia - Edisi 03/2019
13 Maret 2019

Majalah Mulia - Edisi 03/2019

Perhatikanlah nyamuk ketika tengah mencari mangsa. Dalam kondisi tubuh masih ‘ideal’ ia begitu gesit untuk terbang ke sanake mari.

Mulia
Satu di antara jenis binatang yang termaktub dalam al-Qur’an, itu adalah nyamuk. Terdapat dalam surat al-Baqorah, ayat 26. Kupasan tulisan ini tidak tertuju pada penguraian tafsir ayat tersebut. Namun lebih kepada pembuktian, bahwa pada diri nyamuk terdapat sesuatu yang special, hingga namanya termaktub di al-Qur’an.

Hal inilah yang hendak dikupas pada catatan kali ini. Mengambil hikmah di balik penciptaannya. Salah satunya; pada nyamuk kita bisa belajar tentang teori kegagalan. Untuk masuk pada pembahasan ini, terlebih dahulu akan dikupas tentang karakter yang melekat pada nyamuk.

Sebagai makhluk hidup, nyamuk memiliki insting untuk memenuhi kebutuhan diri primernya. Yaitu makan. Jalurnya dengan menghisap darah. Satu di antara target incarannya adalah manusia. Uraian akan difokuskan pada objek satu ini.

Perhatikanlah nyamuk ketika tengah mencari mangsa. Dalam kondisi tubuh masih ‘ideal’ ia begitu gesit untuk terbang ke sanake mari. Bahkan tak jarang dengan mudah menghindari bahaya yang mengancamnya.

Jangankan anakanak, orang dewasa pun agak kesulitan memburu nyamuk bila hanya mengandalkan kedua tangannya. Sebab, kecepatan nyamuk bisa melebihi kecepatan tangan manusia. Sangat gesit. Apa lagi kalau sampai terbang ke atas menjauhi jangkauan.

Sudah tentu berpeluang besar melarikan diri. Itu kondisi awal nyamuk yang tengah mengejarngejar target. Lepas dari itu semua. Terdapat satu ‘watak’ buruk nyamuk. Yaitu ketika telah mendapat target, dan ia merasa nyaman dan aman dengan kondisi itu.

Maka ia akan menghisap darah korban sebanyak mungkin. Enggan untuk berpindah tempat, atau menyudahi aksinya. Yang ada terus menghisap darah, sampai perut kembung dan memerah darah.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI