Tampilkan di aplikasi

Persahabatan

Majalah Mulia - Edisi 03/2019
13 Maret 2019

Majalah Mulia - Edisi 03/2019

“Persahabatan dengan seorang fasik yang berakhlak baik lebih aku sukai daripada persahabatan dengan seorang terpelajar namun berakhlak buruk.”

Mulia
Di dalam hidup ini manusia tidak bisa lepas dari yang namanya persahabatan. Itulah mengapa ada yang disebut dengan pergaulan, dimana setiap insan akan bertemu dengan satu orang bahkan lebih dengan beragam karakter dan latar belakang yang tentu saja hampir pasti tidak sama. Dimana dalam perjalanannya, perbedaan itu kerapkali mendatangkan gesekan, bahkan mungkin benturan.

Hal demikian bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Karena memang setiap jiwa memiliki watak, karakter, dan visi yang tidak sama. Mengantisipasi kenyataan tersebut, Islam sebagai ajaran yang sempurna memberikan panduan bagaimana memilih sahabat dan bergaul dalam persahabatan.

Dengan kata lain, memilih-milih teman di dalam persahabatan harus benar-benar iperhatikan, karena hal tersebut sangat diperlukan untuk menjaga kebaikan kehidupan kita, tumbuh kembangnya iman, dan jauhnya sikap-sikap negatif yang dapat merusak kebeningan hati pikir sehingga hidup senantiasa berada di dalam atmosfer kebaikan.

Maka kemampuan kita memilah dan memilih sahabat menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali mengutip pernyataan Al-Junayd rahimahullah.

“Persahabatan dengan seorang fasik yang berakhlak baik lebih aku sukai daripada persahabatan dengan seorang terpelajar namun berakhlak buruk.” Pernyataan tersebut dapat kita telusuri secara logis bahwa orang yang berakhlak baik sekalipun belum sempurna ketaatannya kepada Allah, itu memiliki kedudukan yang relatif lebih baik, dibandingkan dengan mereka yang memiliki banyak ilmu tetapi menanggalkan akhlak yang mulia.
Majalah Mulia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI