“Nabi adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Al juud berarti rajin dan banyak memberi (berderma).” Dengan demikian, satu amalan yang mesti kita siapkan untuk meraih pahala terbaik di bulan Ramadhan adalah banyak bersedekah. Begitu mulianya sedekah, terutama di bulan Ramadhan, sampai-sampai Allah sediakan surga khusus bagi ahli sedekah.
“Sesungguhnya di Surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.” Lantas orang Arab Badui ketika mendengar hal itu langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa keistimewaan- keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “Itu disediakan bagi orang yang berkata yang baik, memberi makan (kepada orang yang butuh), rajin berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika manusia terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi).
Terhadap hadits tersebut, Ibn Rajab Al-Hambali berkata, sifat-sifat yang disebutkan di atas, semuanya terkumpul di bulan Ramadhan. Karena orang beriman akan mengumpulkan pada dirinya amalan puasa, shalat malam, sedekah dan berkata yang baik di mana ketika berpuasa dilarang berkata kotor dan sia-sia.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang bisa disedekahkan jika diri termasuk belum kaya dan mampu? “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Saba’ [34]: 39).
Ibn Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, “Kapan (dan apa) saja kalian bersedekah maka Allah akan menggantinya di dunia. Sedangkan di akhirat akan diganti dengan pahala dan balasan terbaik.
