Yakin dengan janji Allah
Pada dasarnya, saat kita mencoba membuka ruang hati untuk menyelami kehidupan ini, maka dengan kekuatan fitrah yang Allah tanamkan dalam diri manusia, seketika akan tampak cahaya yang kita butuhkan untuk memahami kehidupan ini secara hakiki.
Saat kesehatan Allah anugerahkan, nikmat makan, dan nikmat menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan serta beragam nikmat yang tak mungkin kita menghitungnya, maka sungguh Allah telah memberikan apa yang kita butuhkan tanpa kita minta.
Dengan kata lain, apa yang membuat kita tidak yakin dengan janji Allah. Tinggal bagaimana kita kuatkan keimanan, karena hal ini adalah satusatunya anugerah yang ketika diberikan, maka butuh perjuangan manusia itu sendiri untuk menjaganya.
Oleh karena itu, terhadap orang beriman, Allah pun telah menyiapkan janji yang sungguh luar biasa. “... Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS. Ar-Ruum [30]: 47). ”Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman...” (QS. Al- Hajj [22]:38). ”Allah Pelindung orang-orang yang beriman.... ” (QS. Al-Baqarah [2]: 257).
Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana Allah Ta’ala mewajibkan diri-Nya menolong orang-orang beriman. Tetapi, demikianlah kenyataannya, Allah tidak pernah membiarkan hamba-hamba-Nya yang beriman terus dianiaya, terus dizalimi, dan terus di dalam keterpurukan.
Dengan demikian, tidak ada jalan lain untuk mendapatkan keberhasilan sejati melainkan dengan meyakini janji Allah. Dan, untuk menggapai itu semua, maka perjuangan menjadikan diri, harta, dan kecerdasan sepenuhnya untuk menolong agama Allah Ta’ala. Insya Allah kemenangan itu dekat dan janji Allah itu bersifat pasti.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka belum diuji? Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang- orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang- orang yang dusta.” (QS. Al- ’Ankabuut [29]: 2-3).*/Imam Nawawi Dzulhijjah 1440/