Tampilkan di aplikasi

Makna 40 hari bagi bayi

Tabloid Nakita - Edisi 955
7 September 2017

Tabloid Nakita - Edisi 955

Sebelum 40 hari, katanya bayi tak boleh keluar rumah. / Foto : iStock

Nakita
Secara medis Ma, ternyata 40 hari pertama kehidupan bayi kerap dijadikan penanda apakah pertumbuhan bayi berjalan optimal dan apakah kondisi si kecil sehat atau tidak. Empat puluh hari pertama kehidupan bayi merupakan masa adaptasi bayi dari lingkungan dalam rahim (intrauterus) ke kehidupan luar (ekstrauterus). Pada masa transisi yang merupakan proses berkesinambungan inilah akan terlihat jika ada gangguan adaptasi yang menimpa bayi.

Adanya gangguan pernapasan, misalnya. Sistem pernapasan adalah sistem penting bagi bayi dari fase intrauterus menuju ekstrauterus. Selama dalam rahim, yang berperan dalam respirasi janin sampai ia lahir adalah plasenta. Begitu bayi lahir, ia harus bernapas dengan paru-parunya sendiri, karena hubungan dengan plasenta sudah terputus.

Bila fungsi paru-parunya tidak maksimal, bayi akan mengalami masalah gangguan pernapasan. Fungsi paruparu seiring perkembangan bayi, akan membentuk struktur pencabangan bronkus. Proses tersebut merupakan proses berkelanjutan sejak bayi usia satu hari hingga usia anak 8 tahun, hingga jumlah bronkhiolus dan alveolus telah berkembang sepenuhnya.

Lalu apakah benar sebelum 40 hari, bayi dilarang keluar rumah? Larangan turun temurun ini terkait kondisi bayi pada 40 hari pertama kehidupannya, masih rentan terhadap penyakit. Ini karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, sehingga belum bisa menjadi benteng pertahanan yang kuat dari halhal yang dapat mengganggu kesehatannya, seperti polusi, asap rokok, kuman atau virus yang ada di tempat umum.
Tabloid Nakita di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI