Mama Papa hebat, beberapa kali saya diminta untuk menjadi juri pada ajangajang lomba balita. Saya kagum melihat semangat yang ditunjukkan para peserta. Niat banget deh pokoknya. Untuk lomba foto saja misalnya, banyak peserta yang mengirimkan hasil jepretan setara karya fotografer profesional, lengkap dengan atribut tematis yang direncanakan matang.
Saya juga dengar sendiri, banyak mama “turun gunung” menjadi instrukstur dance, tari atau nyanyi bagi putra-putrinya yang akan unjuk kebolehan. Playlist musik pengiring yang kekinian tak luput dari sentuhan selera si mama. Seru banget, kan!
Namun, jadi juri lomba balita itu sebetulnya enggak enak. Lebih enggak enak lagi kalau orangtua dari anak yang tidak menang lantas menggugat keputusan juri dan memperlihatkan emosi negatifnya di hadapan anak. Entah apa yang tertangkap oleh si kecil: sedih karena enggak dapat hadiah atau sedih karena ikut terbawa perasaan orangtuanya?
Nah di situ perlunya kita tahu seluk beluk mengikutkan si kecil ke ajang lomba. Tujuannya supaya ketika menang ataupun kalah, si kecil tetap mendapatkan manfaat dan pengalaman yang berharga. Yuk, baca seluk beluknya di tulisan Beranda kali ini.