Saatnya Nova Pindah
Saya termasuk orang yang emosional kalau terkait rumah. Saat Eyang meninggal dan rumah masa kecil di Bandung dijual, saya merasa ada seporsi identitas diri yang hilang. Hunian lain milik keluarga memang ada. Tapi tiap kembali ke sana, rasanya seperti tidak pulang. Beda rasa dengan tahun-tahun mengontrak di Jakarta saat beranjak dewasa. Meski bukan rumah sendiri, setiap membuka pintu depan, panca indra menangkap kehangatan. Perabot yang saya kenal bertahun-tahun, juga aroma dan suara orang-orang terdekat.
“Gimana, Nak, harimu? Bebersih dulu, gih,” sapa Mama. Ah, home sweet home. Saya rasa Sahabat NOVA setuju bahwa rumah bukan hanya dibangun atas dasar kayu, batu, dan beton. Tapi juga di atas identitas, warisan pikiran, budaya, dan kehangatan penghuninya. Tabloid NOVA sendiri ibarat rumah masa kecil. Selama 34 tahun, ia menjadi sahabat yang menemani dan mengingatkan perempuan Indonesia bahwa kita berharga, serta punya keberanian untuk mandiri.
Masa berganti, kita pun bertumbuh, berkembang, mendewasa. Keinginan dan kebutuhan berubah, bertambah, sehingga kita membutuhkan rumah yang lebih besar dan lebih kuat terhadap perubahan musim. Mulai Januari 2023, NOVA akan pindah ke rumah digitalnya secara permanen. Ke ruangruang yang lebih luas dari halaman-halaman tabloid. Ruang tak terbatas, yang mampu menampung 1001 hal yang kita butuhkan.
Kami tahu kalau Sahabat NOVA senang dengan hal ini. Sebab Anda pun sudah aktif menemukan NOVA lewat berbagai video di akun-akun media sosial kami, web NOVA.id, sampai berbagai kegiatan online. “Rumah” boleh berganti, tapi NOVA kesayangan Anda tidak hilang. Kami, pengasuhnya, masih tetap ada dan berusaha mempertahankan identitas dan warisan yang sama.
Terima kasih tak terhingga kepada Anda, sahabat yang sudah setia membaca Tabloid NOVA selama 34 tahun. It might be the end of an era, but the legacy continues. Sampai jumpa di rumah baru!
Salam hangat, Indira D. Saraswaty