Hanya saja pasangan ini belum memutuskan akan merayakan Lebaran di mana, apakah di Yogyakarta atau di Bandung. “Kami belum sempat obrolin, mau duluan ke Yogya atau ke Bandung. Kalau aku pribadi, keluargaku pasti pulang ke Yogya, tapi sekarang aku sudah punya keluarga sendiri. Sejak menikah, tentu aku ikut suami, cuma waktunya lagi diatur,” ujar Nagita saat ditemui di apartemennya di kawasan Jakarta Selatan.
Kalau dirunut ke belakang, persisnya pada Lebaran 2015 silam, pasangan ini memilih berlebaran di Bandung. “Ke Yogya enggak bisa, karena saat itu aku tengah hamil Rafathar,” ujar Nagita, yang menceritakan kemeriahan berlebaran di Bandung. “Usai menunaikan salat Ied, kami pulang untuk menyantap makan bersama. Kemudian mengunjungi rumah nenek. Kesanalah semua saudara berkumpul silaturahmi.” Senada dan seirama dengan perayaan Lebaran di keluarga Nagita di Yogya. Usai salat Ied, lalu berkumpul di rumah kakak mamanya untuk makan bersama, lalu sungkeman dengan orangtua. “Biasanya oma selalu menyiapkan dendeng balado sekuali untuk disantap bersama, lalu kami disuapi satu demi satu.
Sekarang oma sudah sepuh, suasana itu sudah tidak ada lagi,” ujar Nagita tercekat. Usai makan merupakan acara yang ditunggu-tunggu, terutama anak-anak. Masih segar dalam ingatan Nagita tentang suasana Lebaran ketika dirinya masih bocah. “Momen bagi-bagi uang itulah yang kami tunggutunggu, karena setiap anak pasti mendapat uang dari saudara. Usai sungkeman, masingmasing anak menghitung uang yang diperoleh.
Rasanya seru bisa gembira bersama saudara,” kenang Nagita. Kini suasana tersebut akan berganti. Setelah berkeluarga, Nagita yang membagi uang bagi saudaranya. “Pada Lebaran tahun lalu, aku hanya menitipkan uang untuk saudara dekat, karena enggak bisa berlebaran ke Yogya,” ujar Nagita yang mengaku bersyukur dapat memenuhi kewajiban berpuasa dengan sepenuh hati meski tetap memberi ASI untuk buah hatinya.
