Pasangan manapun tentu menginginkan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Tujuan ini perlu dingat kembali meski sudah bertahun-tahun mengarungi pernikahan dan memiliki buah hati. Komunikasi menjadi hal yang penting dalam berumah tangga. Begitu pula ketika ingin melibatkan suami dalam pekerjaan rumah tangga.
Contohnya, saat Lebaran tiba dan tanpa ART di rumah, Rina berharap Ardi mau membantunya menjaga Si Kecil, sementara ia yang mengurus rumah. Tapi, ternyata tak semudah itu meminta bantuannya. Selain karena ia kurang berminat, rupanya Ardi tak bisa mengambil banyak cuti sehingga usai mudik, ia langsung bekerja kembali. Duh! Menurut psikolog klinis dewasa, Noviani Adeleyna S.Psi., M.Psi, sebaiknya jika butuh bantuan pasangan bicarakan secara jujur dan terbuka pembagian tugas rumah tangga yang Anda inginkan. Misalnya, mengasuh anak, menemani anak belajar, berbelanja kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.
“Lakukan negosiasi dan kompromi, sehingga terwujud kesepakatan dan jalinan kerja sama yang baik dalam menangani peran dan tanggung jawab rumah tangga.” Seperti yang terjadi pada Rina, ia harus bisa mengomunikasikan dengan Ardi mengenai peran pembagian yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak. Jika Ardi harus kembali bekerja, namun ART belum kembali, maka Rina dapat berkompromi dengan Ardi, misal sebelum Ardi berangkat kerja, Ardi dapat diminta untuk menyapu rumah terlebih dahulu, lalu pulang kerja dapat mengepel rumah. Sedangkan bagian Rina adalah mencuci dan menyetrika pakaian, serta memasak.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.