Tampilkan di aplikasi

Wisata taman nasional ujung kulon, berharap bertemu badak Jawa

Tabloid NOVA - Edisi 1486
16 Agustus 2016

Tabloid NOVA - Edisi 1486

Menghirup udara segar dan berenang di air laut yang bening adalah sebagian kecil kegiatan yang bisa dilakukan bersama keluarga di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Jika cukup beruntung, pengunjung bisa melihat badak Jawa yang sudah hampir punah yang sekarang jumlahnya tinggal sekitar 50-60 ekor. Satwa lain yang bisa ditemukan adalah banteng, burung merak, rusa, biawak, ular dan beberapa satwa liar lainnya yang terdapat di pulau sekitar kawasan TNUK. / Foto : Mike Eng Naftali

NOVA
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) berada di ujung barat Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jawa Barat, merupakan taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia. Taman nasional ini juga masuk dalam warisan budaya dunia (UNESCO) pada 1991. Untuk bisa sampai ke TNUK, pengunjung dari Jakarta bisa melewati jalan darat sekitar 6 jam menuju Desa Sumur atau Desa Taman Jaya. Dari Desa ini, untuk menuju tempat wisata seperti hutan rimba dan lokasi selam/snorkeling, pengunjung bisa menyewa kapal dari pasar di desa Sumur. Agar keindahan wisata di TNUK bisa lebih dinikmati, sebaiknya menginap satu atau dua malam.

Tak usah khawatir, desa ini memiliki beberapa penginapan yang disewakan. Yang cukup terkenal antara lain Honje Lodge, Ciputih, dan Sarang Badak. Tersedia pula penginapan di beberapa pulau. Harga penginapan berkisar dari Rp250.000 - Rp2,5 juta per malam. Atau kalau mau, bisa juga membawa tenda sendiri. Beberapa lokasi yang biasa dikunjungi di taman nasional ini antara lain: Pulau Peucang Untuk sampai ke Pulau Peucang, dibutuhkan waktu perjalanan selama 3 jam menggunakan kapal dari Desa Sumur. Di pulau ini terdapat penginapan yang dikelola pihak swasta dan diawasi pihak TNUK.

Pulau Peucang memiliki pantai yang sangat indah dengan hamparan pasir putih, air laut yang bening dengan biota laut penuh dengan ikan sarden bergerombol. Di daratan pulau ini, pengunjung juga akan menemukan rusa, babi hutan, monyet, dan biawak. Selain bisa menikmati matahari terbit, di pulau ini pengunjung juga bisa menjelajah hutan (hiking) ditemani seorang guide dengan jarak tempuh bisa ditentukan sesuai kemampuan. Di dalam hutan, pengunjung akan menemukan pohon-pohon besar dan pohon seperti akar. Selama menjelajah hutan, kita akan menemukan beberapa satwa liar, tetapi tenang saja, karena satwanya tidak agresif. Meskipun demikian, pengunjung harus tetap waspada dan menjaga jarak aman.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI