Tampilkan di aplikasi

Diajeng Lestari, bisnis berawal dari passion

Tabloid NOVA - Edisi 1488
29 Agustus 2016

Tabloid NOVA - Edisi 1488

Ia berhasil membangun HijUp.com dan menjadikannya “kerajaan” e-commerce Islamic fashion pertama dan terbesar di Indonesia. Diajeng Lestari (30), begitu namanya, mengaku bahwa kesuksesan yang ia raih merupakan buah kerja keras dan doa yang tak putus. Jatuh bangun dan masa-masa prihatin pun sempat ia cicipi. Ibu dari Laiqa Anzani ini kini memiliki 120 karyawan dan dipercaya oleh 200 tenant. / Foto : Agus Dwianto/Nova

NOVA
Aku dilahirkan 17 Januari 1986 di Bekasi dan tumbuh dalam keluarga besar. Aku adalah anak ketiga dari delapan bersaudara. Kedua orangtuaku punya usaha yang membuat keluarga kami hidup sangat berkecukupan. Sepertinya, jiwa bisnis memang sudah mengalir dalam darahku, sama seperti mamaku yang kreatif dan tidak pernah habis ide untuk berjualan. Mulai dari mukena, tas ataupun suvenir yang ia dapat dari berbagai daerah. Aku akhirnya suka melakukan apa yang mama lakukan. Ceritanya, dulu waktu masih TK, aku suka sekali membuat cerita bergambar.

Tak hanya mendapat pujian dari guru, aku pun menambahkan cerita di balik gambar tersebut. Aku bahkan dijuluki sebagai si jago ngarang. Melihat banyak yang suka, aku kemudian menjual karyaku. Enggak laku sih, tapi, ya itu tadi, saat itu pun aku sudah punya ide untuk berbisnis. Bisnis pertama aku mulai saat duduk di bangku kelas 4 SD Al-Azhar, Bekasi. Aku menemukan ide menjual cincin dari kabel telepon. Kebetulan, ayahku adalah pengusaha bidang telekomunikasi, jadi banyak sekali material yang tidak terpakai di gudang. Kabel telepon berwarna-warni sukses kubuat menjadi cincin. Harga cincin yang kutawarkan pun bervariasi, untuk cincin dengan warna biasa harganya Rp1.000, sedangkan cincin berwarna langka, seperti ungu bisa kujual dengan harga Rp6.000.

Rupanya, secara tidak langsung aku sudah bisa melihat nilai pada suatu barang. Aku tahu bahwa nilai cincin berwarna ungu lebih besar daripada nilai cincin berwarna putih. Barang yang unik tentu memiliki harga yang lebih mahal. Intuisi bisnis ini sudah kudapati kala itu. Bisnisku pun berjalan lancar, bahkan aku mampu menghasilkan uang hingga Rp16.000. Bayangkan, anak SD kelas 4 punya uang jajan sebanyak itu, hasil jerih paya sendiri pula. Asyik berbisnis cincin sampai bahan baku kabel telepon habis, aku pun akhirnya harus berganti bisnis. Saat itu, gantungan kunci flanel tengah musim.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI