Jenis Kerudung >Pasmina (selendang) dan scarf. Bahannya woven atau tenun, ada juga knit atau rajut. >Segiempat dari bahan woven. >Bergo (instan). Bahan bergo dulu dari knit, jersey, spandek, rayon, dan katun. Bahan katun banyak dipakai buat bergo olahraga. Tapi sekarang sudah ada yang semi instan, yaitu khimar dari bahan woven. Bahan yang Sesuai Bahan yang sesuai untuk di Indonesia yang beriklim tropis adalah: >Bahannya jangan terlalu tebal atau yang konstruksi kainnya tidak terlalu rapat, sehingga di kepala terasa nyaman dan tetap segar karena ada udara yang keluar masuk.
>Bahan yang paling nyaman adalah katun, karena paling bagus daya serap atau kelembapannya. “Namun, jika seluruh kerudung dibuat dari bahan katun jadi terlihat kaku dan harganya mahal. Karena terbuat dari bahan alami yang terbatas sumbernya maka harga kerudung pun jadi mahal.” >Kerudung yang kebanyakan dipakai di Indonesia memakai bahan buatan atau sintesis, yaitu polyester baik itu jersey, knit, woven. “Namun, kelemahannya kurang bisa menyerap kelembapan, tidak seperti katun.” Sementara keunggulannya bisa dibuat dengan konstruksi yang tidak rapat, dipakainya nyaman dan lembut. “Mau dikreasikan kerudung seperti apapun jatuhnya akan bagus, warnanya tahan lama, dicuci berapa kali pun warna dan motifnya tetap seperti itu.”
Nyaman atau tidaknya bisa diakali dengan memilih ciput yang benar. “Bahan ciputnya terbuat dari katun dan rayon.” >Mengenali bahan rayon lebih mudahnya lewat daster batik. Sayangnya, bahan ini tidak populer digunakan untuk kerudung segiempat. “Karena bahannya goyor atau jatuh, ada teksturnya, dari kaus atau knit yang banyak dipakai untuk bergo.” Bahan ini bisa dikreasikan apa saja, warna juga relatif lebih mudah, karena bahannya setengah sintesis dan setengah alami. >Bahan silk (sutra) kurang cocok pemakaiannya di Indonesia karena agak panas. Tapi penampilan silk kelihatan mewah dan mahal. “Jika ingin penampilan seperti itu, tapi tidak mahal, maka pilih satin yang mengilat.
