Usianya masih belia, namun Paris (19) sudah mengalami banyak pengalaman hidup yang tak mengenakkan. Mulai dari menjalani masa kecil yang tak biasa karena selalu menjadi incaran sorot kamera media, ditinggal oleh orang yang dicintainya hingga depresi dan nyaris bunuh diri. Rupanya, perjalanan hidup Paris memang tidak mudah.
Apalagi setelah kematian ayahnya, Michael Jackson yang meninggal 25 Juni 2009. Paris yang ketika itu masih berusia 11 tahun harus berjuang mengatasi rasa kehilangannya yang dalam atas kepergian sang ayah. Ia bahkan mengaku sempat memiliki masa- masa tergelap dalam hidupnya lantaran kehilangan arah. “Mereka selalu bilang bahwa waktu akan menyembuhkan rasa sakit akan kehilangan orang yang kita cintai.
Salah, yang ada hanyalah kita yang menjadi terbiasa dengan hal itu. Aku menjalani hidup dengan pikiran, ‘Oke, aku telah kehilangan sesuatu yang sangat penting bagiku’. Jadi teruslah berjalan, apa pun yang akan terjadi tidak mungkin lebih parah dari hal buruk yang sebelumnya telah menimpaku. Jadi aku pasti bisa mengatasinya,“ ujarnya.
