Sahabat Nova
Dalam sebuah sesi hangout bersama sahabat, dua teman lelaki saya pernah berucap bahwa seseorang yang cuek dan pede itu cenderung lebih seksi. Tentunya mereka bicara soal perempuan, dan maksudnya lebih seksi adalah yang tak sekadar berbaju minim. Di lain kesempatan, saya bertanya ke dua teman pria lain. Yang pertama menyebutkan perempuan yang seksi adalah mereka yang mandiri dan punya kegiatannya sendiri. Jadi tak selalu harus menggantung pada pasangan atau aktivitasnya.
Yang kedua bercerita bahwa keseksian seseorang bisa terasa dari kepercayaan dirinya. “Cerdas juga seksi. Tapi, kan, baru terasa kalau harus diajak ngobrol dulu.” Definisinya mulai bergeser menuju pujian. Tak lagi hanya penilaian fisik. Tapi tetap saja, itu dari kacamata kaum Adam. Bagaimana dengan kita, para perempuan? Jujur saja, tak semua perempuan bisa dengan mudah memuji sesamanya.
Seksi berarti harus punya perilaku yang positif, harus cerdas, harus mandiri, tapi juga cantik dan menarik. Kadang, daftarnya bisa lebih panjang dari ini. Intinya, mencapai titik itu jadi sulit. Atau malah dipersulit? Entah apa yang membuat kita seperti itu. Seakan-akan kita menetapkan standar yang lebih tinggi. Hingga seperti nyaris mustahil tercapai. Kenapa kita tidak mulai membesarkan hati? Tanpa harus menuruti standar orang lain, percayalah bahwa kita pun punya hal-hal yang dianggap menarik oleh orang lain.
Senyum, pembawaan diri, tatapan mata, atau cara kita menghargai sesama. Itulah yang ingin Nova antarkan di edisi khusus ini. Jika Anda tetap tak merasa seksi, tak apa. Just be happy. Aura bahagia Anda bisa jadi sangat menarik dan seksi bagi orang lain. Tak percaya? Berapa banyak dari kita yang lebih suka melihat orang merengut ketimbang tertawa tulus? Selamat membaca, Sahabat Nova. Kita bersua lagi minggu depan, ya.
Salam hangat
Indira Dhian Saraswaty