Sejak pertama kali disiarkan di Australia pada 1998, digemari anak-anak, tak terkecuali di Hi-5 langsung berhasil Indonesia. Konten acaranya yang mendidik dan menghibur anak-anak prasekolah lewat musik, tarian, dan cerita menjadi daya tarik tersendiri hingga menjadikan Hi-5 sebagai program terpopuler hingga kini.
Agar menjangkau lebih banyak penggemarnya, Hi-5 bersama Falcon Pictures menghadirkan Hi-5 versi Indonesia yang tentunya tak kalah menarik dari yang asli. Mereka adalah Dewa Dayana, Cindya Ayu, Alvin Lapian, Vabyra Mariz, dan juga Claresta Ravenska yang berhasil terpilih melalui audisi. Lantaran sudah menyaksikan Hi-5 sejak kecil, kini Dewa, Cindya, Alvin, Vabyra, dan juga Claresta merasa mimpi menjadi kenyataan saat berhasil tergabung sebagai grup versi Indonesia.
Kelima anak muda yang cinta dunia anak-anak ini, mempunyai segmen masing-masing yang sesuai dengan kemampuan mereka, mulai dari making music hingga mengajak menari bersama. Awalnya ada workshop dulu beberapa bulan sampai dapat kami jadi berlima ini. Kira-kira satu bulan setelah itu kami diajak ketemu sama mereka (versi asli) buat cocokin seperti apa segmennya.
Kayak aku karena aku cerewet jadinya di segmen work play,” ujar Vabyra saat berbincang di kantor NOVA, belum lama ini. Lalu adakah perbedaan yang ditampilkan versi Indonesia dalam program acaranya yang sudah mulai tayang di Trans7 setiap hari ini? Dengan cepat, Vabyra menjawab, “Oh pasti ada bedanya, dari segi bahasa saja sudah beda. Terus kami metodenya juga menyesuaikan dengan yang ada di Indonesia.
Misalnya ada spesies burung di luar negeri yang enggak ada di sini, jadi kami ganti dengan burung kakaktua. Properti dan ceritanya juga disesuaikan.” Hi-5 sendiri dikenal dengan lagu-lagunya yang ceria seperti L.O.V.E, It’s A Party, dan juga Wish Upon a Star yang nantinya akan dibawakan menggunakan bahasa Indonesia. Melihat nama besar program acara tersebut, Hi-5 Indonesia merasa tidak ada beban, namun lebih ke tantangan itu sendiri.
